Aku memang memiliki banyak cinta untuk dibagikan.
Aku punya banyak cinta yang aku sebar.
Ke kamu,
kamu,
kamu,
kamu.... Hey, lihat mataku!! Iya, kamu...bodoh! (Huff... bahkan orang bodoh seperti kamu pun kuberikan cinta),
dan kamu.....
Tetapi, aku lah yang paling berhak untuk memilih cinta siapa yang patut aku pupuk,
dan cinta siapa yang patut aku biarkan mengering.
Yang jelas, aku tidak akan memilih cintamu untuk aku pupuk.
Sudah jelas nanti ke depannya kita akan seperti apa.
Jelas aku tidak akan memilih kamu lagi.
Walaupun nantinya kamu sadar bahwa tak ada seorang pun yang mencintaimu melebihi aku, dan kamu mulai mencariku.
Di saat itulah aku tidak akan ada lagi untukmu.
Hebatnya Wanita
Wednesday, December 17, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:29 AM
Wanita itu sangat suka menjadi Trophy Women.
Ia bisa memilih pria yang memperjuangkannya, walaupun hatinya tidak 100% kepada pria itu.
Walaupun hatinya lebih kuat kepada pria lain, tetapi karena si Pria Lain ini tidak memperjuangkannya, maka wanita tidak akan memilih si Pria Lain ini.
Wanita lebih memilih untuk emnumbuhkan hatinya di Pria Pejuang, daripada kepada Pria Lain yang tidak menghargainya.
Wanita tahu, ia bisa memupuk cinta itu sendirian.
Hebat ya, wanita.
Ia bisa memilih pria yang memperjuangkannya, walaupun hatinya tidak 100% kepada pria itu.
Walaupun hatinya lebih kuat kepada pria lain, tetapi karena si Pria Lain ini tidak memperjuangkannya, maka wanita tidak akan memilih si Pria Lain ini.
Wanita lebih memilih untuk emnumbuhkan hatinya di Pria Pejuang, daripada kepada Pria Lain yang tidak menghargainya.
Wanita tahu, ia bisa memupuk cinta itu sendirian.
Hebat ya, wanita.
I Love Thursday
Thursday, December 4, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:29 AM
But still... i love Thursday.
Because something interesting in my life always happen in Thursday.
Because something interesting in my life always happen in Thursday.
Hey, Semangat...Kamu Dimana?
Monday, November 24, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:54 AM
Dari sebuah aplikasi curhat anonim di tabletku, aku melihat ada seseorang yang curhat begini :
"Tarik nafas dan istighfar. Kamu menjauh dariku saat aku bertanya apa kamu mau serius atau ga."
Kok, bisa sama banget?
Dan si creator ini memutuskan untuk langsung melupakannya. Bahkan dari commenters lainnya pun mendukung. Ada yang bilang "pria ini ga gentle" lah, "postitive thingking" lah, "move on" lah. Memang itu semua benar, kok.
Namun kenapa saya masih merasa bersalah? Masih merasa "ini salah"?
Karena cintaku memang sangat dalam padamu.
Bukan bersalah karena memutuskan berpisah, namun merasa bersalah karena aku kurang mengupayakan kamu. Aku tahu hubungan ini masih bisa diperbaiki, tetapi aku malah dikuasai emosi sehingga tercetuslah keputusan itu.
Keputusan yang sangat aku sesali.
Memang aku juga tidak menampikkan kenyataan bahwa MUNGKIN kamu juga merasa lega setelah ini. MUNGKIN juga sayangmu tidak sedalam aku. Atau MUNGKIN juga kamu merasa kehilangan seperti aku.
Untungnya, aku menjadi menerima positif dari komentar-komentar orang sekitarku, misalnya:
"Beruntunglah kamu diberi keputusan secepat ini. Coba kalo kayak si A yang setelah pacaran 7 tahun malah putus. Kamu bisa apa?"
"Walaupun begitu, dia itu masih baik. Tahu tidak serius, dia langsung meninggalkanmu. Kalau dia jahat, mungkin kamu masih digantung sampai sekarang."
"Gapapalah putus! Muka tua! Udah jangan dilamunin! Adik lo cantik loh!"
"Masih banyak kegiatan lain yang lebih penting"
Aku senang sekali ada orang-orang yang masih melihat kebaikan dari orang lain yang (notabene-nya) telah menyakitiku. Dengan itu, aku jadi lebih mudah menerima kenyataan.
Dan juga nasihat dari Mario Teguh yang seperti ini:
"Cinta itu berpasang-pasangan. Belahan jiwa yang baik akan berpasangan dengan belahan jiwa yang baik juga. Bukan mengupayakan untuk mencintai pria ini, pria itu, tetapi mengupayakan untuk membaikkan diri agar dicintai oleh orang yang baik. Jadi jangan khawatir kalau Anda jatuh cinta, karena Tuhan memang sudah mengizinkan. Anda yang membaikannya.
Bagaimana apabila kita sudah berupaya baik tapi dia masih tidak mencintaiku? Berarti MUNGKIN Anda bukan belahan yang baik baginya. Jadi, nasihat utama untuk orang yang sedang mengejar cinta yang baik yang mengabaikannya adalah :
1. Berupaya agar dia tahu bahwa cinta kita ini baik, atau kalau masih belum juga.....
2. Berhenti berharap (Muka Pak Mario sedih, namun tegas). Katakan "Oh, it's his/her loss.
3. Move on.
Lalu jalani kehidupan dengan sebaik-baiknya kehidupan. "
Jadi, hey kamu....
Sorry, it's your loss for lossing me.
And thank you for let me fall in love with you.
Aku yakin aku bisa melalui ini, apalagi kamu. Dan satu lagi ada quote dari arab sana :
Aku mencintaimu Bantal, and I mean it.
Yakinlah pada hal ini.
Yakinlah pada Tuhan.
Semangat. :)
"Tarik nafas dan istighfar. Kamu menjauh dariku saat aku bertanya apa kamu mau serius atau ga."
Kok, bisa sama banget?
Dan si creator ini memutuskan untuk langsung melupakannya. Bahkan dari commenters lainnya pun mendukung. Ada yang bilang "pria ini ga gentle" lah, "postitive thingking" lah, "move on" lah. Memang itu semua benar, kok.
Namun kenapa saya masih merasa bersalah? Masih merasa "ini salah"?
Karena cintaku memang sangat dalam padamu.
Bukan bersalah karena memutuskan berpisah, namun merasa bersalah karena aku kurang mengupayakan kamu. Aku tahu hubungan ini masih bisa diperbaiki, tetapi aku malah dikuasai emosi sehingga tercetuslah keputusan itu.
Keputusan yang sangat aku sesali.
Memang aku juga tidak menampikkan kenyataan bahwa MUNGKIN kamu juga merasa lega setelah ini. MUNGKIN juga sayangmu tidak sedalam aku. Atau MUNGKIN juga kamu merasa kehilangan seperti aku.
Untungnya, aku menjadi menerima positif dari komentar-komentar orang sekitarku, misalnya:
"Beruntunglah kamu diberi keputusan secepat ini. Coba kalo kayak si A yang setelah pacaran 7 tahun malah putus. Kamu bisa apa?"
"Walaupun begitu, dia itu masih baik. Tahu tidak serius, dia langsung meninggalkanmu. Kalau dia jahat, mungkin kamu masih digantung sampai sekarang."
"Gapapalah putus! Muka tua! Udah jangan dilamunin! Adik lo cantik loh!"
"Masih banyak kegiatan lain yang lebih penting"
Aku senang sekali ada orang-orang yang masih melihat kebaikan dari orang lain yang (notabene-nya) telah menyakitiku. Dengan itu, aku jadi lebih mudah menerima kenyataan.
Dan juga nasihat dari Mario Teguh yang seperti ini:
"Cinta itu berpasang-pasangan. Belahan jiwa yang baik akan berpasangan dengan belahan jiwa yang baik juga. Bukan mengupayakan untuk mencintai pria ini, pria itu, tetapi mengupayakan untuk membaikkan diri agar dicintai oleh orang yang baik. Jadi jangan khawatir kalau Anda jatuh cinta, karena Tuhan memang sudah mengizinkan. Anda yang membaikannya.
Bagaimana apabila kita sudah berupaya baik tapi dia masih tidak mencintaiku? Berarti MUNGKIN Anda bukan belahan yang baik baginya. Jadi, nasihat utama untuk orang yang sedang mengejar cinta yang baik yang mengabaikannya adalah :
1. Berupaya agar dia tahu bahwa cinta kita ini baik, atau kalau masih belum juga.....
2. Berhenti berharap (Muka Pak Mario sedih, namun tegas). Katakan "Oh, it's his/her loss.
3. Move on.
Lalu jalani kehidupan dengan sebaik-baiknya kehidupan. "
Jadi, hey kamu....
Sorry, it's your loss for lossing me.
And thank you for let me fall in love with you.
Aku yakin aku bisa melalui ini, apalagi kamu. Dan satu lagi ada quote dari arab sana :
Aku mencintaimu Bantal, and I mean it.
Yakinlah pada hal ini.
Yakinlah pada Tuhan.
Semangat. :)
Aku Move On dengan 'Bismillah'
Friday, November 21, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 9:37 AM
Ya Allah
Terima kasih sudah segera merespon doaku, sehingga aku tak perlu galau berlarut-larut.
Terima kaish sudah menganugerahi aku dengan sahabat, teman-teman serta yang paling utama, orang tua, yang mau menemani aku dan bersedia mendengarkan keluh kesahku dan menawarkan pundaknya, nasihat2, pelukannya, serta telinganya untukku.
Hey, kalian... aku tak bisa membalas kalian satu-satu. Terlalu banyak yang telah kalian lakukan untukku. Biar Allah saja yang membalasnya, ya!
Dan untuk kamu...
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku, melengkapi aku dan mengisi segala kekuranganku.
Perjalanan kita memang ga mulus, kandas.
Tapi setidaknya tuntas sudah, kita tidak saling membohongi satu sama lain.
Apa yang kamu rasa, apa yang aku rasa.
Terima kasih atas segalanya, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. (Lagian kamu udah baca semua terima kasihku kan?)
Mungkin kita berdua lagi diuji.
Kalau memang datang waktunya kita bersama, mungkin kita akan bersama lagi. Kan siapa yang tau.
Yakinlah Allah memberikan yang terbaiks untuk kita berdua.
Semoga kita berdua dikuatkanNya.
Ayo kita move on bareng, ya...
Bismillah.
"Jaga diri kamu baik-baik, ya!
Aku pamit dulu......
Assalamualaikum."
*dan melangkahlah kamu dengan cepat, menjauh dariku. Tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.*
**Itulah kamu yang aku kenal :)
Terima kasih sudah segera merespon doaku, sehingga aku tak perlu galau berlarut-larut.
Terima kaish sudah menganugerahi aku dengan sahabat, teman-teman serta yang paling utama, orang tua, yang mau menemani aku dan bersedia mendengarkan keluh kesahku dan menawarkan pundaknya, nasihat2, pelukannya, serta telinganya untukku.
Hey, kalian... aku tak bisa membalas kalian satu-satu. Terlalu banyak yang telah kalian lakukan untukku. Biar Allah saja yang membalasnya, ya!
Dan untuk kamu...
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku, melengkapi aku dan mengisi segala kekuranganku.
Perjalanan kita memang ga mulus, kandas.
Tapi setidaknya tuntas sudah, kita tidak saling membohongi satu sama lain.
Apa yang kamu rasa, apa yang aku rasa.
Terima kasih atas segalanya, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. (Lagian kamu udah baca semua terima kasihku kan?)
Mungkin kita berdua lagi diuji.
Kalau memang datang waktunya kita bersama, mungkin kita akan bersama lagi. Kan siapa yang tau.
Yakinlah Allah memberikan yang terbaiks untuk kita berdua.
Semoga kita berdua dikuatkanNya.
Ayo kita move on bareng, ya...
Bismillah.
"Jaga diri kamu baik-baik, ya!
Aku pamit dulu......
Assalamualaikum."
*dan melangkahlah kamu dengan cepat, menjauh dariku. Tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.*
**Itulah kamu yang aku kenal :)
Psychological Test Result on Me
Thursday, November 6, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:36 AM
This is the result of my psychological that conducted at Pascasarjana UNISBA, Faculty of Psychology.
HASIL PSIKOTES NESSA
S juga
memiliki pengetahuan yang luas dan mampu dimanfaatkannya terutama secara
verbal. S kurang memiliki atensi pada hal-hal mudah, mampu melihat masalah
secara detail namun kurang mampu melihat permasalahan secara keseluruhan. S juga
memiliki potensi dan kapasitas yang besar yang belum digunakan secara optimal
karena kemampuan S dalam mempelajari hal monoton dan terus-menerus cenderung
agak rendah. S hati-hati dan penuh pertimbangan ketika mengerjakan tugas, namun
ketika tugasnya monoton, motivasinya berkurang. S memiliki kebutuhan yang cukup
besar untuk menunjukkan empati, memiliki kehangatan perasaan dan hubungan
sosial yang dewasa. S juga senang menjalin hubungan dan memiliki sifat
ekstravert.
• S adalah
orang yang menyukai hal baru.
• S juga
merupakan orang yang dependent pada perubahan. (harus berubah, tidak bisa hidup
monoton tanpa tantangan)
• S juga
termasuk orang yang ekspresif, unik dan anti-mainstream. Dapat dilihat dari S
yang berani mengekspresikan dirinya dan nyaman menjadi dirinya sendiri.
• Selain
itu, S juga memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan kebutuhan afeksi yang
tinggi, hal ini dapat dilihat dari keseharian S yang senang bersosialisasi
serta menjalin hubungan baik dengan teman sesama jenis maupun lawan jenisnya.
Pemeriksa,
T.R
My World Is Not My Real World
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:31 AM
Where's my world?
This is definetely NOT my world.
No TV, no information, no media, no content, no creative thinking, no adventures, no friends...
Where's my world..
I miss that world... :'(
I'm stuck.
@ PT Gbs, Bubat 128 Bdg
This is definetely NOT my world.
No TV, no information, no media, no content, no creative thinking, no adventures, no friends...
Where's my world..
I miss that world... :'(
I'm stuck.
@ PT Gbs, Bubat 128 Bdg
Teori Bebas Finansial (ngasal bangeeet)
Tuesday, September 30, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:47 AM
Sebelum kita bisa bicara tentang lingkungan, tentang global warming atau apalah, biasanya harus utuh dulu secara finansial.
Karena, dalam rangka pemenuhan kebutuhan finansial, pekerjaan yang dilakukan bisa saja tidak peduli dengan lingkungan sekitar, tidak peduli dengan kesehatan (karena pemenuhan finansial itu butuh stamina yang bener2 struggle), dan mengorbankan faktor sosial lainnya.
Jadi kalo orang tau diri, biasanya setelah merusak lingkungan (untuk finance gathering), dia akan kembali memperbaikinya.
Jadi, orang yang peduli dengan lingkungan dan sosialnya, adalah orang yang terbebas secara finansial.
Karena, dalam rangka pemenuhan kebutuhan finansial, pekerjaan yang dilakukan bisa saja tidak peduli dengan lingkungan sekitar, tidak peduli dengan kesehatan (karena pemenuhan finansial itu butuh stamina yang bener2 struggle), dan mengorbankan faktor sosial lainnya.
Jadi kalo orang tau diri, biasanya setelah merusak lingkungan (untuk finance gathering), dia akan kembali memperbaikinya.
Jadi, orang yang peduli dengan lingkungan dan sosialnya, adalah orang yang terbebas secara finansial.
Kekuatan Ilusi yang Berlabel "Kedaulatan Rakyat"
Friday, August 8, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:14 AM
Rakyat tidak pernah mempunyai kekuatan, tetapi hanya ilusi kekuatan.
Dan ini rahasia sesungguhnya: mereka tidak menginginkan kekuatan.
Tanggung jawab itu terlalu berat untuk dipikul. Karena itulah mereka sangat cepat berbaris begitu ada orang yang berusaha mengatur. Mereka mengidamkannya.
Tidak heran, karena manusia dibuat untuk melayani.
Dan ini rahasia sesungguhnya: mereka tidak menginginkan kekuatan.
Tanggung jawab itu terlalu berat untuk dipikul. Karena itulah mereka sangat cepat berbaris begitu ada orang yang berusaha mengatur. Mereka mengidamkannya.
Tidak heran, karena manusia dibuat untuk melayani.
Haytham E. Kenway - Templar
(Assassin's Creed: Forsaken, 2013)
Tulisan ini hanya menjadi refleksi terhadap diri.
Sekarang saya pribadi jadi berpikir,
mungkinkah ini yang sedang terjadi di negeri kita?
Dimana rakyat sebenarnya hanya memiliki kekuatan "ilusi" yang mereka yakini?
Dimana rakyat hanya menjadi gerbong dari pemimpin yang mencalonkan diri menjadi masinisnya?
Dan rakyat berbondong-bondong mengatakan "kedaulatan rakyat" padahal dirinya hanya sebagai gerbong, yang ujung-ujungnya disetirin juga?
Simple Woman
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:52 AM
Wanita yang sederhana BUKAN wanita yang bersedia Anda ajak untuk hidup kekurangan.
Wanita yangs sederhana itu terdidik, pandai, mandiri dan mampu, tapi tetap memelihara penampilan yang alamiah, tidak berlebihan, dan memendarkan kebaikan hati dan kebersihan pikiran.
Anda tidak mungkin berhasil menarik perhatian wanita seperti itu dengan menjadi laki-laki yang tidak menjanjikan kehidupan yang baik, yang mapan, dan yang penuh dengan dinamika yang menumbuhkan dan membahagiakan.
Anda tidak mungkin berhasil memintanya untuk menerima Anda apa adanya, karena dia berkualitas adanya.
Jika Anda mengatakan dia matre, itu karena ketidak-ikhlasan Anda untuk menerima bahwa cinta dan keluarga membutuhkan biaya pemeliharaan dan pertumbuhannya.
Jangan menuntut wanita untuk menerima kekurangan Anda yang TIDAK Anda rencanakan untuk diperbaiki.
Wanita yangs sederhana itu terdidik, pandai, mandiri dan mampu, tapi tetap memelihara penampilan yang alamiah, tidak berlebihan, dan memendarkan kebaikan hati dan kebersihan pikiran.
Anda tidak mungkin berhasil menarik perhatian wanita seperti itu dengan menjadi laki-laki yang tidak menjanjikan kehidupan yang baik, yang mapan, dan yang penuh dengan dinamika yang menumbuhkan dan membahagiakan.
Anda tidak mungkin berhasil memintanya untuk menerima Anda apa adanya, karena dia berkualitas adanya.
Jika Anda mengatakan dia matre, itu karena ketidak-ikhlasan Anda untuk menerima bahwa cinta dan keluarga membutuhkan biaya pemeliharaan dan pertumbuhannya.
Jangan menuntut wanita untuk menerima kekurangan Anda yang TIDAK Anda rencanakan untuk diperbaiki.
Dikutip dari Facebook "Kay Ra"
tanggal 15 Juni 2014 . 10.15 WIB
Like This!! *jempol*
Bersabar Sama si April Mop
Thursday, August 7, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 7:56 AM
Seringkali aku menahan napas.
Selama kami bersama, setiap kami bertemu, setiap sentuhan dan kecupan yang kami petik, aku dihantui oleh perasaan tidak percaya terhadap keberuntunganku.
Aku kira aku sedang dikerjai lelucon besar. Aku setengah mengira Setan April Mop akan melompat dari bayangan dan mendengus sambil tertawa.
Kalaupun bukan itu, kalau ini bukan lelucon siapapun yang sentimentil terhadapku, berarti aku sekadar hiburan baginya. Cinta monyet biasa, yang akan berakhir seperti kisah-kisah sebelumnya.
Setengah lagi aku percaya bahwa aku bersabar untuk hal yang semestinya. Aku menunggu masa depanku.
Belum pernah aku melihatnya sejelas ini.
Aku yakin bersabar itu selalu yg baik.
Selama kami bersama, setiap kami bertemu, setiap sentuhan dan kecupan yang kami petik, aku dihantui oleh perasaan tidak percaya terhadap keberuntunganku.
Aku kira aku sedang dikerjai lelucon besar. Aku setengah mengira Setan April Mop akan melompat dari bayangan dan mendengus sambil tertawa.
Kalaupun bukan itu, kalau ini bukan lelucon siapapun yang sentimentil terhadapku, berarti aku sekadar hiburan baginya. Cinta monyet biasa, yang akan berakhir seperti kisah-kisah sebelumnya.
Setengah lagi aku percaya bahwa aku bersabar untuk hal yang semestinya. Aku menunggu masa depanku.
Belum pernah aku melihatnya sejelas ini.
Aku yakin bersabar itu selalu yg baik.
Ini Iseng Doang : DARSO FT. NINING MEIDA
Thursday, July 24, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 9:20 PM
RULE:
Using only song names from ONE ARTIST, cleverly answer these questions. Pass it on to 15 people you like and include me (presuming I'm someone you like). You can't use the band I used. Try not to repeat a song title. It's a lot harder than you think! Re-post as "my life according to (band name)"
Your Artist/Band:
DARSO Ft. NINING MEIDA
Are you a male or female:
MOJANG PRIANGAN
Describe yourself:
CANG CING CONG
How do you feel:
EMUT BAE, NGALAMUN
Describe where you currently live:
SITU PATENGGANG
If you could go anywhere, where would you go?
CIBODAS
Your favorite form of transportation?
MOBIL BUTUT
Your best friend?
ANJEUN
You and your best friends:
JODO
What's the weather like:
BUBUY BULAN
Favorite time of day:
BULAN DI PANGANDARAN
If your life was a TV show, what would it be called:
DINA HAMPARAN SAJADAH
What is life to you:
MAPAY JALAN SATAPAK
Your relationship:
KABOGOH JAUH
What is the best advice you have to give:
SORBAN PALID
Thought for the Day:
DEMI ANJEUN
Using only song names from ONE ARTIST, cleverly answer these questions. Pass it on to 15 people you like and include me (presuming I'm someone you like). You can't use the band I used. Try not to repeat a song title. It's a lot harder than you think! Re-post as "my life according to (band name)"
Your Artist/Band:
DARSO Ft. NINING MEIDA
Are you a male or female:
MOJANG PRIANGAN
Describe yourself:
CANG CING CONG
How do you feel:
EMUT BAE, NGALAMUN
Describe where you currently live:
SITU PATENGGANG
If you could go anywhere, where would you go?
CIBODAS
Your favorite form of transportation?
MOBIL BUTUT
Your best friend?
ANJEUN
You and your best friends:
JODO
What's the weather like:
BUBUY BULAN
Favorite time of day:
BULAN DI PANGANDARAN
If your life was a TV show, what would it be called:
DINA HAMPARAN SAJADAH
What is life to you:
MAPAY JALAN SATAPAK
Your relationship:
KABOGOH JAUH
What is the best advice you have to give:
SORBAN PALID
Thought for the Day:
DEMI ANJEUN
How would you like to die?
RAME-RAME
Your soul's present condition:
JIGA MAWAR BODAS
Your Motto:
BOBOGOHAN
Rada maksa tapi da hoyong ngisi!!!! Geuleuh pertanyaan terahirna...arrrrfff...arrrf...
RAME-RAME
Your soul's present condition:
JIGA MAWAR BODAS
Your Motto:
BOBOGOHAN
Rada maksa tapi da hoyong ngisi!!!! Geuleuh pertanyaan terahirna...arrrrfff...arrrf...
Me and Mobil
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:56 PM
Yah..mungkin semua udah hafal ma benda beroda 4 temuan Henry Ford ini (koreksi ya klo saya salah). Emang sih klo dipikir2,jumlah mobil udah banyak banget. Liat aja Bandung skarang. Macet dimana-mana! Beuu.. Tapi benda yg satu ini bener2 ngaruhin hidup saya..
Saya lahir di keluarga maniak mobil. Mungkin kalau dihitung dari sejak awal ayah saya bujangan sampai sekarang,jumlah mobil yg kita punya udah puluhan (atau ratusan ya? Hehhe..). Belum lagi tiap mobil,pasti punya ceritanya sendiri-sendiri. Termasuk saya,walaupun sebenernya saya ga terlalu fanatik. Terpaksa, karena keadaan dan jadi terbiasa. Jujur sih, saya lebih suka naik kuda daripada mobil. Entah kenapa kalau naik kuda, lebih gagah aja. Alami..belum lagi naik mobil teh riweuh sebenerna mah,bau knalpot..beuu..bising lagi. Tapi ya dasar nasip, saya tiap pagi pasti ngedenger suara 6 mobil dan 4 motor lagi dipanasin,tiap hari.hahaha.. Tapi alhamdulillah sih saya, bisa lahir di keluarga ini dan tak kekurangan satu apapun.
Walaupun keluarga saya gitu,tapi saya ga fanatik sama sekali. Saya juga ga kepikiran bakal nyetir mobil kayak sekarang. Saya bisa nyetir tuh karena keadaan. Awalnya saya emoh banget! Ditambah lagi yang ngajarin saya tuh ga ada. Masais takut,Masican sibuk ma dunianya ndli,ayah udah tua jadi gampang panikan. Tapi demi selamat dari keadaan n ngikutin tradisi keluarga,akhirnya saya mau belajar mobil. Itu pun setelah saya ter-influence ama film "Enough",yg dibintangin ama JLo, tentang KDRT igtu. "Klo amit2 suami gw ada apa2,gw bs lari pake mobil". Itulah awal saya termotivasi buat nyetir mobil.
Awal saya megang mobil tu kelas 3 SMP, saya megang Mercy E class merah marun. Matic sih,jadi kurang menantang. Ga ada ceritanya. Okeh! Ayah saya langsung ngasih Katana ijo '90. Mampus gw! Kopling berat,setir berat.. Padahal saya baru kenal gas rem kopling doank lagi! Aarrrrff..
Karena Katana itu dapet minjem dari anak buah ayah saya,jadi harus dikembaliin dan saya vakum belajar mobil. Sampai pada akhirnya mama beliin saya Jimny merah '83 pake uangnya sendiri,buat saya belajar. So sweet pisan!! Tapi da namanya juga saya yang ga terlalu fanatik,jadi ya mobil itu sama aja kayak petaka bwt saya. Belajar lagi deh,males!!
Banyaklah saya gara2 ga mud. Diomelin,disemprot,sampai ditempiling juga saya pernah. Saya pernah ditempiling ma supir angkot gara-gara saya ngerebut lahan dia. Tp dia gak tau kalau saya cewe,tapi ya tetep aja Masican yang maju. Ga sopan banget!
Masih ga mud juga saya belajar mobil,padahal 2 tahun sudah berlalu. Saya belum bisa-bisa juga. Sampai pada ahkirnya gara-gara saya pengen banget ngasi kado buat Masican, saya nekat pergi ke Kings sendirian. Taulah ya parkiran Kings kan muter2 gitu. Jadi ya waktu saya berhasil naklukin tu parkiran, saya berasa udah naklukin dunia! Hahaha.. Tapi kalo menurut saya pribadi, saya adalah anak yang paling lambat belajarnya. Kakak2 saya bisa nyetir dalam hitungan bulan,sedangkan saya bisa dalam 2 taun! Lama banget.. Ditambah lagi tempat latihan saya yang gabisa jauh-jauh,soalnya ga ada yang ngawasin saya. Kakak2 saya mah kalau belajar ya keluar kota, kayak ke Palembang, atau Malang. Jadi ya saya rasa saya udah hebat aja waktu naklukin Kings n Subang. Heuu..
Ahirnya sejak itu naklukin Kings itu, saya mulai dilepas. Saya langsung mulai mendalami dan menghayati. Terus, saya dikasih mobil perdana saya,Hardtop '82. Entah kenapa kok waktu itu saya mintanya Hardtop ya? Padahal kan bisa mobil lain yang lebih unyu. Yah, biar beda aja. Maklumlah, saya masih alay waktu itu. Wew, tuh mobil luxurious abislah. Sunroof, winch, wall carpet, sonsistim, dll lah! Oke pisan! Kelas 3 SMA tuh waktu saya pakai itu. The one and only dah! Bangga banget! Apalagi pas jaman itu, jarang banget cewe yang bawa mobil. Banyak cerita dengan mobil ini dari temen-temen saya yang pernah naik di atasnya. Dulu Rha2 pernah dikerjain di mobil itu, dan masih banyak lagi. Saya pernah parkir mundur ke garasinya rumah Rha2 loh! Padahal kan ngepas banget! Terus pernah parkir di BEC. Tau sendiri kan parkiran BEC sempit? Tapi saya bisa! Saya sendiri sampe takjub! Sampe ditepuk tanganin ama orang-orang di sekitar situ. Hehehe..
Nah, tapi cerita si Ncep ini ga lama,pas lulus SMA si Ncep dijual buat keperluan kuliah. Sedih pisaaaaann! Saya juga ogah-ogahan ngejualnya. Mau laku apa boleh buat,kalau ga laku juga alhamdulillah.. Eh,taunya hardtop saya ditawar tinggi banget! Sampe untung 20 juta!! Mampus! Yaudah,setelah si pembelinya pergi, saya nangis mewek semewek-meweknya. Sedih pisan,ga makan seharian itu mah..
Selanjutnya banyak banget cerita tentang saya dan mobil. Namun sayang lahannya udah kepanjangan nih. Capek nulisnya. Bakal saya lanjut di lain kesempatan. Dan kini saya sadar, ternyata arti bisa menyetir ga cuma sekedar untuk survive dari suami jahat (kayak motivasi awal saya). Lebih dari itu, dan saya tahu itu. Pokoknya, menyetir adalah hal yang penting bagi saya, yang mencegah saya untuk menua lebih dini.
Saya lahir di keluarga maniak mobil. Mungkin kalau dihitung dari sejak awal ayah saya bujangan sampai sekarang,jumlah mobil yg kita punya udah puluhan (atau ratusan ya? Hehhe..). Belum lagi tiap mobil,pasti punya ceritanya sendiri-sendiri. Termasuk saya,walaupun sebenernya saya ga terlalu fanatik. Terpaksa, karena keadaan dan jadi terbiasa. Jujur sih, saya lebih suka naik kuda daripada mobil. Entah kenapa kalau naik kuda, lebih gagah aja. Alami..belum lagi naik mobil teh riweuh sebenerna mah,bau knalpot..beuu..bising lagi. Tapi ya dasar nasip, saya tiap pagi pasti ngedenger suara 6 mobil dan 4 motor lagi dipanasin,tiap hari.hahaha.. Tapi alhamdulillah sih saya, bisa lahir di keluarga ini dan tak kekurangan satu apapun.
Walaupun keluarga saya gitu,tapi saya ga fanatik sama sekali. Saya juga ga kepikiran bakal nyetir mobil kayak sekarang. Saya bisa nyetir tuh karena keadaan. Awalnya saya emoh banget! Ditambah lagi yang ngajarin saya tuh ga ada. Masais takut,Masican sibuk ma dunianya ndli,ayah udah tua jadi gampang panikan. Tapi demi selamat dari keadaan n ngikutin tradisi keluarga,akhirnya saya mau belajar mobil. Itu pun setelah saya ter-influence ama film "Enough",yg dibintangin ama JLo, tentang KDRT igtu. "Klo amit2 suami gw ada apa2,gw bs lari pake mobil". Itulah awal saya termotivasi buat nyetir mobil.
Awal saya megang mobil tu kelas 3 SMP, saya megang Mercy E class merah marun. Matic sih,jadi kurang menantang. Ga ada ceritanya. Okeh! Ayah saya langsung ngasih Katana ijo '90. Mampus gw! Kopling berat,setir berat.. Padahal saya baru kenal gas rem kopling doank lagi! Aarrrrff..
Karena Katana itu dapet minjem dari anak buah ayah saya,jadi harus dikembaliin dan saya vakum belajar mobil. Sampai pada akhirnya mama beliin saya Jimny merah '83 pake uangnya sendiri,buat saya belajar. So sweet pisan!! Tapi da namanya juga saya yang ga terlalu fanatik,jadi ya mobil itu sama aja kayak petaka bwt saya. Belajar lagi deh,males!!
Banyaklah saya gara2 ga mud. Diomelin,disemprot,sampai ditempiling juga saya pernah. Saya pernah ditempiling ma supir angkot gara-gara saya ngerebut lahan dia. Tp dia gak tau kalau saya cewe,tapi ya tetep aja Masican yang maju. Ga sopan banget!
Masih ga mud juga saya belajar mobil,padahal 2 tahun sudah berlalu. Saya belum bisa-bisa juga. Sampai pada ahkirnya gara-gara saya pengen banget ngasi kado buat Masican, saya nekat pergi ke Kings sendirian. Taulah ya parkiran Kings kan muter2 gitu. Jadi ya waktu saya berhasil naklukin tu parkiran, saya berasa udah naklukin dunia! Hahaha.. Tapi kalo menurut saya pribadi, saya adalah anak yang paling lambat belajarnya. Kakak2 saya bisa nyetir dalam hitungan bulan,sedangkan saya bisa dalam 2 taun! Lama banget.. Ditambah lagi tempat latihan saya yang gabisa jauh-jauh,soalnya ga ada yang ngawasin saya. Kakak2 saya mah kalau belajar ya keluar kota, kayak ke Palembang, atau Malang. Jadi ya saya rasa saya udah hebat aja waktu naklukin Kings n Subang. Heuu..
Ahirnya sejak itu naklukin Kings itu, saya mulai dilepas. Saya langsung mulai mendalami dan menghayati. Terus, saya dikasih mobil perdana saya,Hardtop '82. Entah kenapa kok waktu itu saya mintanya Hardtop ya? Padahal kan bisa mobil lain yang lebih unyu. Yah, biar beda aja. Maklumlah, saya masih alay waktu itu. Wew, tuh mobil luxurious abislah. Sunroof, winch, wall carpet, sonsistim, dll lah! Oke pisan! Kelas 3 SMA tuh waktu saya pakai itu. The one and only dah! Bangga banget! Apalagi pas jaman itu, jarang banget cewe yang bawa mobil. Banyak cerita dengan mobil ini dari temen-temen saya yang pernah naik di atasnya. Dulu Rha2 pernah dikerjain di mobil itu, dan masih banyak lagi. Saya pernah parkir mundur ke garasinya rumah Rha2 loh! Padahal kan ngepas banget! Terus pernah parkir di BEC. Tau sendiri kan parkiran BEC sempit? Tapi saya bisa! Saya sendiri sampe takjub! Sampe ditepuk tanganin ama orang-orang di sekitar situ. Hehehe..
Nah, tapi cerita si Ncep ini ga lama,pas lulus SMA si Ncep dijual buat keperluan kuliah. Sedih pisaaaaann! Saya juga ogah-ogahan ngejualnya. Mau laku apa boleh buat,kalau ga laku juga alhamdulillah.. Eh,taunya hardtop saya ditawar tinggi banget! Sampe untung 20 juta!! Mampus! Yaudah,setelah si pembelinya pergi, saya nangis mewek semewek-meweknya. Sedih pisan,ga makan seharian itu mah..
Selanjutnya banyak banget cerita tentang saya dan mobil. Namun sayang lahannya udah kepanjangan nih. Capek nulisnya. Bakal saya lanjut di lain kesempatan. Dan kini saya sadar, ternyata arti bisa menyetir ga cuma sekedar untuk survive dari suami jahat (kayak motivasi awal saya). Lebih dari itu, dan saya tahu itu. Pokoknya, menyetir adalah hal yang penting bagi saya, yang mencegah saya untuk menua lebih dini.
Tolonglah … Dengarkan Apa yang Tidak Kuucapkan
Dijieun ku Nessa Suzan at 8:25 PM
Sebenarnya, ini adalah renungan untuk kita semua sebagai manusia yang berinteraksi :
Jangan terkecoh olehku. Jangan terkecoh dengan topeng yang kupakai. Karena aku memakai topeng, aku memakai seribu topeng, topeng yang takut kulepaskan, yang tidak satupun adalah diriku. Pura-pura adalah seni yang jadi sifat kedua bagiku, tetapi jangan terkecoh deh.
Aku memberikan kesan bahwa aku tenteram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin maupun di dalam lingkunganku; bahwa kepercayaan diri adalah ciri-ciriku dan sikap tenang adalah kebiasaanku; bahwa perairannya tenang dan bahwa akulah yang memegang kendali dan tidak butuh siapapun. Tetapi jangan percaya deh, kumohon.
Aku ngobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. Aku katakan segalanya yang sebenarnya tidak ada artinya, yang sama sekali lain dari pada seruan hatiku. Jadi, kalau aku sedang berceloteh, jangan terkecoh oleh apa yang kuucapkan. Tolong dengarkan dengan seksama dan berusahalah mendengarkan apa yang tidak kuucapkan; apa demi keselamatan, yang perlu kuucapkan tetapi tidak bisa. Aku tidak suka bersembunyi. Sejujurnya lho. Aku tidak suka permainan basa-basi yang kumainkan ini.
Sebenarnya aku ingin tulus, spontan, dan menjadi diriku sendiri; tetapi kamu harus menolong aku. Kau harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun kelihatannya aku tidak menginginkannya atau membutuhkannya. Setiap kamu bersikap baik atau lembut dan memberikan dorongan, setiap kali kamu berusaha mengerti karena kamu sungguh peduli, hatiku bersayap. Sayap kecil sih. Sayap lemah sih. Tetapi pokoknya bersayap.
Dengan kepekaanmu dan simpatimu serta daya pengertianmu, aku bisa menanggung semuanya. Kamu bisa menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hatiku. Pasti tidak mudah bagimu. Keyakinan atas ketidakberhargaan yang sudah lama pasti membangun dinding yang kuat. Tetapi kasih itu lebih kuat dari dinding yang kuat, dan disanalah letak pengharapanku. Tolong usahakan untuk merubuhkan dinding itu dengan tangan-tangan yang kokoh, tetapi lembut, karena seorang anak itu peka, dan aku ini anak-anak.
Siapa sih aku, mungkin kamu bertanya-tanya. Karena aku adalah setiap pria, setiap wanita, setiap anak-anak … setiap manusia yang kamu temui.
Jangan terkecoh olehku. Jangan terkecoh dengan topeng yang kupakai. Karena aku memakai topeng, aku memakai seribu topeng, topeng yang takut kulepaskan, yang tidak satupun adalah diriku. Pura-pura adalah seni yang jadi sifat kedua bagiku, tetapi jangan terkecoh deh.
Aku memberikan kesan bahwa aku tenteram, bahwa semuanya beres, baik di dalam batin maupun di dalam lingkunganku; bahwa kepercayaan diri adalah ciri-ciriku dan sikap tenang adalah kebiasaanku; bahwa perairannya tenang dan bahwa akulah yang memegang kendali dan tidak butuh siapapun. Tetapi jangan percaya deh, kumohon.
Aku ngobrol santai denganmu dengan nada basa-basi. Aku katakan segalanya yang sebenarnya tidak ada artinya, yang sama sekali lain dari pada seruan hatiku. Jadi, kalau aku sedang berceloteh, jangan terkecoh oleh apa yang kuucapkan. Tolong dengarkan dengan seksama dan berusahalah mendengarkan apa yang tidak kuucapkan; apa demi keselamatan, yang perlu kuucapkan tetapi tidak bisa. Aku tidak suka bersembunyi. Sejujurnya lho. Aku tidak suka permainan basa-basi yang kumainkan ini.
Sebenarnya aku ingin tulus, spontan, dan menjadi diriku sendiri; tetapi kamu harus menolong aku. Kau harus menolong aku dengan mengulurkan tanganmu, sekalipun kelihatannya aku tidak menginginkannya atau membutuhkannya. Setiap kamu bersikap baik atau lembut dan memberikan dorongan, setiap kali kamu berusaha mengerti karena kamu sungguh peduli, hatiku bersayap. Sayap kecil sih. Sayap lemah sih. Tetapi pokoknya bersayap.
Dengan kepekaanmu dan simpatimu serta daya pengertianmu, aku bisa menanggung semuanya. Kamu bisa menghembuskan nafas kehidupan ke dalam hatiku. Pasti tidak mudah bagimu. Keyakinan atas ketidakberhargaan yang sudah lama pasti membangun dinding yang kuat. Tetapi kasih itu lebih kuat dari dinding yang kuat, dan disanalah letak pengharapanku. Tolong usahakan untuk merubuhkan dinding itu dengan tangan-tangan yang kokoh, tetapi lembut, karena seorang anak itu peka, dan aku ini anak-anak.
Siapa sih aku, mungkin kamu bertanya-tanya. Karena aku adalah setiap pria, setiap wanita, setiap anak-anak … setiap manusia yang kamu temui.
If that situation happen .......
Wednesday, July 23, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 1:06 PM
There's a room where the light won't find you.
Holding hands while the walls come tumbling down.
When they do, I'll be right behind you.
So glad we've almost made it.
So sad we have to fade it.
(Cos') Everybody wants to rule the world.
Everybody Wants To Rule The World by Lorde
Holding hands while the walls come tumbling down.
When they do, I'll be right behind you.
So glad we've almost made it.
So sad we have to fade it.
(Cos') Everybody wants to rule the world.
Everybody Wants To Rule The World by Lorde
Pemalu VS Introvert
Dijieun ku Nessa Suzan at 12:59 PM
"Iya aku itu pemalu. Sudah mulai hafal ya?" :D. Begitu katamu pada malam itu. Mau tak mau itu membuat otak kiriku bekerja.
Menurutku, kamu itu bukan pemalu. Kalau kamu pemalu, mungkin kamu tidak bisa menjadi praktisi, dosen, atau menjadi dirimu saat ini.
Kamu itu introvert. Kamu itu hanya menunjukkan sisi-sisi diri yang, menurut kamu, pantas untuk kamu perlihatkan. Mungkin kamu menunjukkan sisi luarmu yang pemalu, namun sebenarnya aku percaya, kamu lebih dari itu.
Kenapa aku bisa bilang pemalu itu berbeda dengan introvert? Ini analisisku.
Ibaratkan kamu sedang berada di dalam sebuah kamar. Seisi kamar itu adalah jati diri kamu yang sebenarnya. Ya, kamar adalah tempat paling privasi untuk kita bukan? Di dalam kamar, kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Mau joget kek, mau ngelamun kek, mau telanjang kek, toh itu kamar kita.
Nah, kalau orang pemalu, kamu itu berada di dalam kamar yang dindingnya terbuat dari kaca. Semua orang, dengan mata telanjang, bisa melihat jati dirimu yang sebenarnya, pengalamanmu, pengetahuanmu, pengetahuanmu, kemampuanmu. Tetapi, berhubung kamu berada di dalam kamar itu, maka ketika ada orang lain yang hendak menarikmu keluar, kamu sebenarnya mau dan mampu. Tetapi banyak pertimbangan yang harus kamu lakukan, entah itu ada rasa takut, untung-rugi, dan sebagainya.
Sedangkan kalau orang introvert, ia ibarat orang yang memang berada di luar kamarnya, namun kamar di belakangnya itu tertutup oleh dinding tebal, terlindungi, dan terkunci rapat. Orang biasa tidak bisa melongok ke dalam kamarmu, jati dirimu. Orang introvert hanya menunjukkan sisi yang ia anggap penting untuk orang lain ketahui (dramaturgi). Bisa saja di luar ia tampak ceplas-ceplos, namun sebenarnya ia sedang menyembunyikan kesedihan. Atau sebaliknya. Seperti itulah.
Hanya orang-orang tertentu lah yang bisa memasuki kamar si introvert ini. Entah itu karena diajak oleh si introvert itu sendiri, atau karena si orang lain itu sangat peka terhadapnya.
Berdasarkan analisis ini, kamu termasuk orang introvert, setidaknya menurutku. Dalam kasus kita adalah tentang hubungan kita ini. Kamu bukan pemalu, tetapi kamu belum siap untuk menunjukkan isi kamarmu yang telah ada aku di dalamnya.
Kamu hanya belum siap menunjukkan aku di depan lingkunganmu.
Kalau bertanya kenapa aku bisa ada di dalam kamarmu? Yah, mudah-mudahan sih karena kamu memang menginginkan aku untuk memasuki kamarmu. Mudah-mudahan lho ya..
Tenang, aku bisa bersabar. Karena aku mengerti kamu tanpa kamu bilang, dan aku akan terus menerus "belajar" untuk memahamimu, yang Insya Allah akan berlangsung selamanya. Karena ini adalah tugasku sebagai salah satu orang beruntung yang bisa (sedikit) bisa masuk ke dalam hatimu.
Mudah-mudahan aku bisa terus menjadi orang terpenting bagimu, karena aku pun mementingkan kamu. Aku akan menghadapi semuanya bersamamu. Jika kamu mengalami kesulitan menapaki kesuksesan ini, atau ada orang yang mau menggoyahkan kamu,
I'll be right behind you.
Menurutku, kamu itu bukan pemalu. Kalau kamu pemalu, mungkin kamu tidak bisa menjadi praktisi, dosen, atau menjadi dirimu saat ini.
Kamu itu introvert. Kamu itu hanya menunjukkan sisi-sisi diri yang, menurut kamu, pantas untuk kamu perlihatkan. Mungkin kamu menunjukkan sisi luarmu yang pemalu, namun sebenarnya aku percaya, kamu lebih dari itu.
Kenapa aku bisa bilang pemalu itu berbeda dengan introvert? Ini analisisku.
Ibaratkan kamu sedang berada di dalam sebuah kamar. Seisi kamar itu adalah jati diri kamu yang sebenarnya. Ya, kamar adalah tempat paling privasi untuk kita bukan? Di dalam kamar, kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Mau joget kek, mau ngelamun kek, mau telanjang kek, toh itu kamar kita.
Nah, kalau orang pemalu, kamu itu berada di dalam kamar yang dindingnya terbuat dari kaca. Semua orang, dengan mata telanjang, bisa melihat jati dirimu yang sebenarnya, pengalamanmu, pengetahuanmu, pengetahuanmu, kemampuanmu. Tetapi, berhubung kamu berada di dalam kamar itu, maka ketika ada orang lain yang hendak menarikmu keluar, kamu sebenarnya mau dan mampu. Tetapi banyak pertimbangan yang harus kamu lakukan, entah itu ada rasa takut, untung-rugi, dan sebagainya.
Sedangkan kalau orang introvert, ia ibarat orang yang memang berada di luar kamarnya, namun kamar di belakangnya itu tertutup oleh dinding tebal, terlindungi, dan terkunci rapat. Orang biasa tidak bisa melongok ke dalam kamarmu, jati dirimu. Orang introvert hanya menunjukkan sisi yang ia anggap penting untuk orang lain ketahui (dramaturgi). Bisa saja di luar ia tampak ceplas-ceplos, namun sebenarnya ia sedang menyembunyikan kesedihan. Atau sebaliknya. Seperti itulah.
Hanya orang-orang tertentu lah yang bisa memasuki kamar si introvert ini. Entah itu karena diajak oleh si introvert itu sendiri, atau karena si orang lain itu sangat peka terhadapnya.
Berdasarkan analisis ini, kamu termasuk orang introvert, setidaknya menurutku. Dalam kasus kita adalah tentang hubungan kita ini. Kamu bukan pemalu, tetapi kamu belum siap untuk menunjukkan isi kamarmu yang telah ada aku di dalamnya.
Kamu hanya belum siap menunjukkan aku di depan lingkunganmu.
Kalau bertanya kenapa aku bisa ada di dalam kamarmu? Yah, mudah-mudahan sih karena kamu memang menginginkan aku untuk memasuki kamarmu. Mudah-mudahan lho ya..
Tenang, aku bisa bersabar. Karena aku mengerti kamu tanpa kamu bilang, dan aku akan terus menerus "belajar" untuk memahamimu, yang Insya Allah akan berlangsung selamanya. Karena ini adalah tugasku sebagai salah satu orang beruntung yang bisa (sedikit) bisa masuk ke dalam hatimu.
Mudah-mudahan aku bisa terus menjadi orang terpenting bagimu, karena aku pun mementingkan kamu. Aku akan menghadapi semuanya bersamamu. Jika kamu mengalami kesulitan menapaki kesuksesan ini, atau ada orang yang mau menggoyahkan kamu,
I'll be right behind you.
Investor Handal yang bernama "Wanita"
Sunday, June 15, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 2:14 PM
Jika kamu bertanya, "Kenapa ya kamu kok bisa sayang sama aku.? Padahal aku begini2 saja. Orang biasa."
Hmm..
Tahukah kamu?
Wanita adalah seorang investor handal.
Ia bisa melihat "potensi" dari pria yang dicintainya, yang dinilai bisa mencukupi kebutuhan jasmani dan rohaninya kelak.
Bagi wanita, tidak akan terbayang kehidupan tanpa pria itu di sisinya.
Dan bagi pria, tidak akan terbayang bagaimana sulitnya hidup tanpa wanita ini di sisinya.
Kamu pun seperti itu, sadar atau tidak sadar.
Kamu membuat dirimu memperlihatkan potensi.
Yang nantinya, akan dipandang oleh investor mana pun yang cocok denganmu.
Hmm..
Tahukah kamu?
Wanita adalah seorang investor handal.
Ia bisa melihat "potensi" dari pria yang dicintainya, yang dinilai bisa mencukupi kebutuhan jasmani dan rohaninya kelak.
Bagi wanita, tidak akan terbayang kehidupan tanpa pria itu di sisinya.
Dan bagi pria, tidak akan terbayang bagaimana sulitnya hidup tanpa wanita ini di sisinya.
Kamu pun seperti itu, sadar atau tidak sadar.
Kamu membuat dirimu memperlihatkan potensi.
Yang nantinya, akan dipandang oleh investor mana pun yang cocok denganmu.
Burning Desire for you
Sunday, June 8, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:51 PM
Setiap yang kulakukan setiap malam minggu, persis seperti liriknya "Burning Desire" dari Lana Del Rey ini :
Every Saturday night I get dressed up to ride for you,baby
Cruising down the street on Hollywood and Vine for you,baby
I drive fast, wind in my hair,
I push you to the limit 'cause I just don't care
You ask me where I been? I've been anywhere
I don't wanna be no where but here
I've got a burning desire for you, baby
I've got a burning desire (come on tell me boy)
I've got a burning desire for you,baby
Ini sejak aku bertemu denganmu,
Ini buruk atau tidak,aku tidak tahu.
Atau tepatnya, di sisi lain aku tidak terlalu memedulikannya.
Every Saturday night I get dressed up to ride for you,baby
Cruising down the street on Hollywood and Vine for you,baby
I drive fast, wind in my hair,
I push you to the limit 'cause I just don't care
You ask me where I been? I've been anywhere
I don't wanna be no where but here
I've got a burning desire for you, baby
I've got a burning desire (come on tell me boy)
I've got a burning desire for you,baby
Ini sejak aku bertemu denganmu,
Ini buruk atau tidak,aku tidak tahu.
Atau tepatnya, di sisi lain aku tidak terlalu memedulikannya.
Andaikan...
Tuesday, May 6, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 6:31 PM
Andaikan saya memiliki kesempatan untuk kembali ditanya :
"Siapa/apa yang sedang kau kejar saat ini, Nes?"
Saya bersumpah untuk menjawabnya dengan jujur dan lantang :
"KAMU!!"
Mungkin kalau sedari awal aku menjawab demikian,keadaan tidak akan sesulit ini.
Ah, ini hanya pikiran burukku saja.
Sudah beberapa kali aku menghadapi keadaan ini, menghadapi keadaan orang-orang sekitar yang 'pergi' dari saya, meninggalkan asa di diri saya, meninggalkan tanda tanya di benak saya "Ada apa dengan saya?" Dan menggantungkan hati saya di mulut mereka,
membuat saya terus bercermin dan mengintrospeksi diri saya sebisa mungkin.
Dan entah mengapa untuk yang kali ini, saya tidak mau menyerah,
sebelum mendapatkan kepastian itu.
"Siapa/apa yang sedang kau kejar saat ini, Nes?"
Saya bersumpah untuk menjawabnya dengan jujur dan lantang :
"KAMU!!"
Mungkin kalau sedari awal aku menjawab demikian,keadaan tidak akan sesulit ini.
Ah, ini hanya pikiran burukku saja.
Sudah beberapa kali aku menghadapi keadaan ini, menghadapi keadaan orang-orang sekitar yang 'pergi' dari saya, meninggalkan asa di diri saya, meninggalkan tanda tanya di benak saya "Ada apa dengan saya?" Dan menggantungkan hati saya di mulut mereka,
membuat saya terus bercermin dan mengintrospeksi diri saya sebisa mungkin.
Dan entah mengapa untuk yang kali ini, saya tidak mau menyerah,
sebelum mendapatkan kepastian itu.
I am The Black or White
Monday, May 5, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:35 PM
Saya..
Saya ini orangnya cepat memberi kepastian,
karena saya tahu rasanya digantung itu, tidak enak.
Saya...
Saya ini selalu memberi keputusan yang tegas, kalau tidak hitam, ya putih.. tidak memberi kesempatan kepada abu-abu.
Karena saya tahu betapa menyebalkannya berurusan dengan orang yang plin-plan.
Saya (lagi)...
Saya selalu konsisten dengan keputusan yang saya pilih,
dan protes di awal apabila keputusan tersebut tidak berkenan.
Karena saya tahu kalau menjadi orang yang 'anget-anget tahi ayam' itu akan dijauhi orang.
(Lagi-lagi) saya...
Saya selalu cepat bertindak, bila ada sebuah keputusan yang memang harus dikerjakan.
Karena saya tahu bahwa menunggu atau membuat orang lain menunggu itu... awkward.
Jadi maafkan, apabila saya terlalu terburu-buru.
Maaf apabila saya selalu meninggalkan anda.
Maaf apabila saya terlalu keras dan mengejutkan anda.
Harap maklum. Saya punya limit, yang apabila limit tersebut sudah mencapai batasnya, maka saya akan langsung mengambil keputusan yang 'plop!' saat itu juga, akan saya laksanakan.
Dan saya tidak akan repot-repot kembali mempertimbangkan atau kembali untuk Anda (yang membutuhkan saya).
Karena saya bosan menjadi lembek,lalu diremehkan orang. Saya harus tetap maju, bagaimanapun caranya.
Dan lagi, saya sudah tidak punya waktu lagi ...
Untuk mengeluh,
menyesal,
menangis,
bermanja,
atau sekedar galau.
Saya adalah entitas kepastian.
I am the black or white.
Saya ini orangnya cepat memberi kepastian,
karena saya tahu rasanya digantung itu, tidak enak.
Saya...
Saya ini selalu memberi keputusan yang tegas, kalau tidak hitam, ya putih.. tidak memberi kesempatan kepada abu-abu.
Karena saya tahu betapa menyebalkannya berurusan dengan orang yang plin-plan.
Saya (lagi)...
Saya selalu konsisten dengan keputusan yang saya pilih,
dan protes di awal apabila keputusan tersebut tidak berkenan.
Karena saya tahu kalau menjadi orang yang 'anget-anget tahi ayam' itu akan dijauhi orang.
(Lagi-lagi) saya...
Saya selalu cepat bertindak, bila ada sebuah keputusan yang memang harus dikerjakan.
Karena saya tahu bahwa menunggu atau membuat orang lain menunggu itu... awkward.
Jadi maafkan, apabila saya terlalu terburu-buru.
Maaf apabila saya selalu meninggalkan anda.
Maaf apabila saya terlalu keras dan mengejutkan anda.
Harap maklum. Saya punya limit, yang apabila limit tersebut sudah mencapai batasnya, maka saya akan langsung mengambil keputusan yang 'plop!' saat itu juga, akan saya laksanakan.
Dan saya tidak akan repot-repot kembali mempertimbangkan atau kembali untuk Anda (yang membutuhkan saya).
Karena saya bosan menjadi lembek,lalu diremehkan orang. Saya harus tetap maju, bagaimanapun caranya.
Dan lagi, saya sudah tidak punya waktu lagi ...
Untuk mengeluh,
menyesal,
menangis,
bermanja,
atau sekedar galau.
Saya adalah entitas kepastian.
I am the black or white.
Seandainya Semua Pria di Dunia Ini Seperti Wawaw
Sunday, April 13, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:32 AMDialah Wawaw.
Dia cuma seekor kucing jantan. Dia bukan peliharaan saya, tapi kucing kampung yang biasa datang ke rumah saya untuk minta makan.
Awal pertemuan saya dengan Wawaw memang tidak enak. Tetapi kenapa sampai sekarang saya masih betah memberi dia makan dan malah, sekarang jadi kangen kalau dia ga datang?
Begini ceritanya.
Di suatu siang beberapa bulan yang lalu, seekor kucing jantan tiba-tiba namplok ke atas meja makan saya untuk mencuri makanan. Saya pun mengusirnya.
Keesokan harinya dia datang lagi, saya usir lagi. Dan teruuuus begitu sampai beberapa hari.
Karena jengah, ibu saya berinisiatif memberinya makanan kucing dan susu supaya dia tidak mencuri makanan kami.
Diberilah si kucing itu makan. Makanlah dia dengan lahapnya, bahkan gelas susunya dijilat hingga tandas.
Hingga pada suatu hari, si kucing ini teruuuuus meminta makan, padahal baru saya beri makan beberapa jam sebelumnya. Diusir pun dia memaksa masuk, bahkan ia sampai mendesis ke saya ketika saya usir. Cakarnya sampai mencengkram karpet sofa, otot-ototnya pun sampai bergetar untuk melawan tenaga saya.
Ketika sampai di ujung pintu keluar, si kucing ini pun mengalah. Tetapi apa yang saya lihat selanjutnya membuat saya terharu dan.....ehem, kagum.
Dari balik jendela pintu, saya melihat si kucing ini menjilat-jilat kepala kucing lain, yang sepertinya adalah betina. Betina itu terlihat kurus dan lunglai.
Mereka saling mengobrol melalui bunyi 'kurrr kurr' ala kucing.
Setelah agak lama mengobrol, pasangan kucing itu berjalan keluar. Sebelum jalan keluar, si kucing jantan kembali menjilat kepala betinanya.
Betina itu mungkin istrinya.
Ada prasaan janggal antara saya dengan pasangan kucing ini.
Mereka hanya kucing, tetapi kenapa begitu saling menyayangi?
Kok bisa ya?
Langsung saya berlari lagi ke dalam, mengambilkan makanan dan susu tambahan.
"Puss...puss! Wawwaaaww...wawaaaw....ck ck ck ck" panggil saya kepada kucing-kucing itu secara spontan. Kedua kucing itu pun menghampiri saya. Si istri kucing langsung makan dengan lahapnya, si jantan hanya diam di sebelahnya sambil memperhatikan istrinya makan.
Terharu dengan sifat jantannya, saya mengusap-usap kepala si jantan.
"Ternyata, kamu minta untuk istri kamu yah?"
Dan sejak itu, kedua pasangan itu sering datang ke rumah.
Sejak saat itu pula, saya menamai si jantan sebagai "Wawaw", karena kalau musim kawin bunyi kucing ini berisik sekali, "wawwwaaaaaw....wawaaaaww...wawaaaw" begitu.
Dan saya memanggil si istri sebagai "Emak". Dia menurut saya tidak punya tampang yang membuat kita mau memungutnya, aneh sekali. Tetapi, si Wawaw ini sangat menyayanginya. Dan tahu tidak, si Wawaw ini setia dengan satu pasangan.
Ajaib.
Nah, ini dia si Emak.
Sampai suatu hari, si Emak ini hamil dan melahirkan 3 anak.
Berbeda dengan indung kucing lain, Emak ini selalu mengawal anaknya kemana-mana. Seperti layaknya kita, Emak ini sering mengoceh, menghardik, menyayangi, dan mengasihi anaknya. Ia hapal dengan anaknya.
Begitu juga dengan Wawaw, dia hapal dengan semua anak-anaknya. Ia juga ikut mengurus anaknya.
Ada cerita lucu, pernah suatu kali Wawaw ini mengajari anaknya untuk menangkap ikan lele di kolam rumah saya. Si Wawaw sudah ada di tepian tembok yang tinggi, siap untuk terjun ke kolam lele. Sementara anak-anaknya memperhatikan di dari pinggir kolam di bawahnya.
Sepertinya kalau bisa bicara, si Wawaw ini bicara begini,
"Tingalikeun Bapa nya, yeuh lamun ngala lauk teh carana kieu,"
BYUR!! Si Wawaw terjun ke kolam dan menyelam. Tak lama kemudian, Wawaw muncul ke permukaan sambil mengapit seekor lele yang menggelepar di mulutnya. Si lele itu kemudian diberikan ke anak dan istrinya, sementara Wawaw sendiri makan makanan dari ibu saya.
Ternyata inilah contoh bagaimana seorang kepala rumah tangga dalam menafkahi keluarganya.
Sungguh aneh rasanya melihat pemandangan ini dari keluarga kucing. Sementara saya melihat kenyataan, banyak sekali pria-pria yang ketakutan tidak bisa bertanggung jawab kepada keluarganya. Atau bahkan kabur setelah dimintai pertanggung jawaban dari calonnya.
Kasarnya, kucing aja berani, masa lu kagak!?
Selain itu, banyak di antara pria-pria yang saya amati enggan untuk menunjukan kasih sayangnya kepada orang yang dikasihi. Jarang sekali, yang mau berkorban, mau menyayangi, mau susah.
Kucing aja bisa, masa lu kagak?!
Semoga saya dipertemukan oleh orang yang (sifatnya) seperti Wawaw ini.
Hendaknya kita mencontoh dari keluarga kucing ini tentang bagaimana menjadi keluarga yang siaga. Karena berapapun susahnya hidup, jika karena kasih sayang, pasti bisa melaluinya.
Semoga para pria di dunia ini mencontoh sifat jantannya si Wawaw ini, serta para wanita juga bisa meneladani sifat kasih sayangnya ini.
Tingkat kekerenan Teori Kelompok Bungkam (Muted Group Theory)
Saturday, April 12, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:03 PM
Gw baru nyadar kalo ternyata Muted Group Theory-nya Cheris Kramarae ini keren dan aplikatif banget!
Katanya, wanita sering menerjemahkan bahasa pria (atau bahasa dominan lainnya) ke dalam bahasanya sendiri, yang seringkali maknanya jd jauh berbeda.
Bahasa pria itu namanya "report talk", yaitu..kayak tentara aja..kan suka ngelapor gitu kan ke atasannya "lapor,wc sudah dibersihkan. Laporan selesai!" To the point, maksudnya jelas, mereka ngomong A ya pasti artinya A.
Nah, kalo wanita itu namanya "raport talk". Inget aja klo pembagian rapor SD, suka ada komen2 dr gurunya kan? Komen itu tujuannya untuk menambah interaksi dengan oerang tua murid. Perempuan jg begitu! Bahasa perempuan itu ada maksud untuk menambah keakraban. Basa-basi gitu laaah...biar dekeeet. Suka pakai pengandaian, metafora, ga to the point, sering kehalang ama gengsi,maksudnya ngomong A tp yg diomonginnya B.
Permasalahannya, pria tuh orangnya ga ngerti apa itu basa-basi wanita! Klo wanita ngomong B, ya pria memahaminya sebagai B. Pria mana mau susah-susah ngartiin kata-kata wanita. Ini sering banget membuat wanita salah paham. Wanita sering punya maksud ngomong A, berharap si pria itu jeli dan melakukan B utuk si wanita. Alhasil, jika pria gagal mengerti maksudnya wanita, wanitanya yg ngambek.
"Udah ini kita kemana, sayang?" Rayu si wanita
"Kemana yah? Love hotel aja gimana?" Jawab si pria dengan jujur.
*BLETAK* (kepala si pria digetok palu)
'Gua kan laper! Udah malem gini ga dikasi makan! Kira2 dong kalo ngajak!' Cerca si wanita, dalam hati.
Demikian juga kalo pria berkomunikasi dengan wanita. Karena terlalu to the point, pria seringkali menyakiti hati si wanita. Istilahnya, ngomongnya ga disaring dulu.
"Eh,neng...kamu gendutan deh. Jadi lucu imut dan chubby gitu" kata si pria.
"Ih, kamu ngeledek aku yah? Huh pergi sanah! Aku benci kamu! Jangan datang lagi ke hidupku!" (Oke, ini lebay)
Padahal, maksud si pria itu jelas ingin memuji si wanita.
Haaah, susah yah...
Kata Bu Cheris lagi nih...perbedaan makna bahasa ini didasarkan pada 3 asumsi (aku pake bahasa awam. Jadi tolong cari edisi aslinya yah... di buku Pengantar Teori Ilmu Komunikasi dari West & Turner) :
1. Bahasa pria dan wanita itu berbeda karena pembagian pekerjaan.
2. Karena bahasa pria itu dominan, maka sistem, budaya, nilai, cara-cara mereka jg jadi dominan.
3. Supaya wanita bisa bergaul di lingkungannya, maka wanita harus menerjemahkan bahasanya ke dalam bahasa dominan.
Asumsi 1.
Jadi, lingkungan pekerjaanlah yg mempengaruhi cara komunikasi serta pola pikir seseorang. Contohnya aja yah...
Tentara kalo komunikasi dengan rekannya di medan perang.
Tentara 1: "Kancil 1, Kancil 1, pertahanan di sana lengang. Menunggu perintah untuk menyerang. Ganti."
Tentara 2: "Oke, Kancil 1, siap menyerang"
Tegas dan to the point.
Ga kebayang kalo kayak gini...
Tentara 1: "Kancil 1, Kancil 1, pertahanan di sana lengang. Menunggu peritah untuk menyerang. Ganti."
Tentara 2: " jiah, sejak kapan nama lu pada jd Kancil? Bukannya nama lu Jambrong ya?"
Tentara 1: "ssst,..jangan buka2 rahasia dong ah!"
*JDAAAAR!!* (markas mereka dibom musuh)
Jendral: (dari markas pusat) "LU LU PADA NGERUMPI DULU SIH AH!!! JADI AJA MELEDAK KAAAN??"
Jadi, lingkungan militer ini mengharuskan tentara2nya untuk bersikap tegas (report talk). Hal ini mpe kebawa di kehidupan sehari2. Jika ini terus2an diaplikasikan di kehidupan nyata, maka sistem komunikasi ini menjadi sistem yg dominan. Hal ini jg berlaku di semua ranah pekerjaan.
Asumsi 2.
Contohnya dari tentara lg.
Berarti ga cuma cara komunikasinya aja yg dominan, tetapi pola hidup yg militeristik, disiplin, tegas juga jadi dominan. Ini ranahnya luaaaas banget. Bisa sampai ke budaya. Jika budaya kita adalah budaya yg suka buang sampah sembarangan, berarti budaya kotorlah yg dominan di kita. Aiiih...ngerti kan kita lg nyinggung siapa di sini?
Asumsi 3.
Inilah yg harus kita lakukan supaya bisa ngebaur di lingkungan baru. Contohnya, supaya kita bisa awet ama pasangan kita, ato lg pdkt ama pujaan kita, kita kan biasanya mempelajari apa sukaanya, dia gaulnya gimana, cara ngomong ama dia gimana, cari tau temen2nya gimana, de es te. Intinya, kita belajar untuk "menjadi" dia. Supaya kita ga kehilangan diri sendiri, jangan berubah 100% menjadi dia. Cukup mengerti pola pikirnya, mengerti cara bicaranya. Orang juga males ngeliat yg pura2.
Nah, keren kaaaan... semoga dapat menjelaskan. Cakupan teori ini luaaaaaaaaaaaaasss banget. Dominan itu ga berarti cm pria, tapi bisa siapa saja pihak2 yg punya kuasa atau dominan terhadap komunikasi maupun sistemnya.
Intinya, ini tentang bagaimana kita memahami lingkungan baru kita, membaur, dan menyikapinya dengan feedback yg tepat.
Bisa juga dipake untuk menganalisis pasangan kita loh..
Khukhukhu...
Udah ah! Jadi ngalor ngidul lama2...
Katanya, wanita sering menerjemahkan bahasa pria (atau bahasa dominan lainnya) ke dalam bahasanya sendiri, yang seringkali maknanya jd jauh berbeda.
Bahasa pria itu namanya "report talk", yaitu..kayak tentara aja..kan suka ngelapor gitu kan ke atasannya "lapor,wc sudah dibersihkan. Laporan selesai!" To the point, maksudnya jelas, mereka ngomong A ya pasti artinya A.
Nah, kalo wanita itu namanya "raport talk". Inget aja klo pembagian rapor SD, suka ada komen2 dr gurunya kan? Komen itu tujuannya untuk menambah interaksi dengan oerang tua murid. Perempuan jg begitu! Bahasa perempuan itu ada maksud untuk menambah keakraban. Basa-basi gitu laaah...biar dekeeet. Suka pakai pengandaian, metafora, ga to the point, sering kehalang ama gengsi,maksudnya ngomong A tp yg diomonginnya B.
Permasalahannya, pria tuh orangnya ga ngerti apa itu basa-basi wanita! Klo wanita ngomong B, ya pria memahaminya sebagai B. Pria mana mau susah-susah ngartiin kata-kata wanita. Ini sering banget membuat wanita salah paham. Wanita sering punya maksud ngomong A, berharap si pria itu jeli dan melakukan B utuk si wanita. Alhasil, jika pria gagal mengerti maksudnya wanita, wanitanya yg ngambek.
"Udah ini kita kemana, sayang?" Rayu si wanita
"Kemana yah? Love hotel aja gimana?" Jawab si pria dengan jujur.
*BLETAK* (kepala si pria digetok palu)
'Gua kan laper! Udah malem gini ga dikasi makan! Kira2 dong kalo ngajak!' Cerca si wanita, dalam hati.
Demikian juga kalo pria berkomunikasi dengan wanita. Karena terlalu to the point, pria seringkali menyakiti hati si wanita. Istilahnya, ngomongnya ga disaring dulu.
"Eh,neng...kamu gendutan deh. Jadi lucu imut dan chubby gitu" kata si pria.
"Ih, kamu ngeledek aku yah? Huh pergi sanah! Aku benci kamu! Jangan datang lagi ke hidupku!" (Oke, ini lebay)
Padahal, maksud si pria itu jelas ingin memuji si wanita.
Haaah, susah yah...
Kata Bu Cheris lagi nih...perbedaan makna bahasa ini didasarkan pada 3 asumsi (aku pake bahasa awam. Jadi tolong cari edisi aslinya yah... di buku Pengantar Teori Ilmu Komunikasi dari West & Turner) :
1. Bahasa pria dan wanita itu berbeda karena pembagian pekerjaan.
2. Karena bahasa pria itu dominan, maka sistem, budaya, nilai, cara-cara mereka jg jadi dominan.
3. Supaya wanita bisa bergaul di lingkungannya, maka wanita harus menerjemahkan bahasanya ke dalam bahasa dominan.
Asumsi 1.
Jadi, lingkungan pekerjaanlah yg mempengaruhi cara komunikasi serta pola pikir seseorang. Contohnya aja yah...
Tentara kalo komunikasi dengan rekannya di medan perang.
Tentara 1: "Kancil 1, Kancil 1, pertahanan di sana lengang. Menunggu perintah untuk menyerang. Ganti."
Tentara 2: "Oke, Kancil 1, siap menyerang"
Tegas dan to the point.
Ga kebayang kalo kayak gini...
Tentara 1: "Kancil 1, Kancil 1, pertahanan di sana lengang. Menunggu peritah untuk menyerang. Ganti."
Tentara 2: " jiah, sejak kapan nama lu pada jd Kancil? Bukannya nama lu Jambrong ya?"
Tentara 1: "ssst,..jangan buka2 rahasia dong ah!"
*JDAAAAR!!* (markas mereka dibom musuh)
Jendral: (dari markas pusat) "LU LU PADA NGERUMPI DULU SIH AH!!! JADI AJA MELEDAK KAAAN??"
Jadi, lingkungan militer ini mengharuskan tentara2nya untuk bersikap tegas (report talk). Hal ini mpe kebawa di kehidupan sehari2. Jika ini terus2an diaplikasikan di kehidupan nyata, maka sistem komunikasi ini menjadi sistem yg dominan. Hal ini jg berlaku di semua ranah pekerjaan.
Asumsi 2.
Contohnya dari tentara lg.
Berarti ga cuma cara komunikasinya aja yg dominan, tetapi pola hidup yg militeristik, disiplin, tegas juga jadi dominan. Ini ranahnya luaaaas banget. Bisa sampai ke budaya. Jika budaya kita adalah budaya yg suka buang sampah sembarangan, berarti budaya kotorlah yg dominan di kita. Aiiih...ngerti kan kita lg nyinggung siapa di sini?
Asumsi 3.
Inilah yg harus kita lakukan supaya bisa ngebaur di lingkungan baru. Contohnya, supaya kita bisa awet ama pasangan kita, ato lg pdkt ama pujaan kita, kita kan biasanya mempelajari apa sukaanya, dia gaulnya gimana, cara ngomong ama dia gimana, cari tau temen2nya gimana, de es te. Intinya, kita belajar untuk "menjadi" dia. Supaya kita ga kehilangan diri sendiri, jangan berubah 100% menjadi dia. Cukup mengerti pola pikirnya, mengerti cara bicaranya. Orang juga males ngeliat yg pura2.
Nah, keren kaaaan... semoga dapat menjelaskan. Cakupan teori ini luaaaaaaaaaaaaasss banget. Dominan itu ga berarti cm pria, tapi bisa siapa saja pihak2 yg punya kuasa atau dominan terhadap komunikasi maupun sistemnya.
Intinya, ini tentang bagaimana kita memahami lingkungan baru kita, membaur, dan menyikapinya dengan feedback yg tepat.
Bisa juga dipake untuk menganalisis pasangan kita loh..
Khukhukhu...
Udah ah! Jadi ngalor ngidul lama2...
Umroh Part 3, "The Sweet Escape" (Bag I)
Thursday, March 13, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 7:07 PM
Yeeeaaa...umroh part 3!! Alhamdulillah tanggal 24 Februari sampai 5 Maret kemarin orang tua gw lagi ada rejeki untuk berangkat umroh lagi. Cumaaaann, di tanggal-tanggal segitu pas banget gw udah mulai semesteran baru. Jadi sempet mikir juga, ikut apa engga yah?? Akhirnya setelah diskusi dan ditimbang-timbang lagi, mungkin ini terahir kalinya gw umroh ama ortu (sisanya ntar pake uang sendiri ah...sama suami... amiiiiiiinnnn), jadilah akhirnya gw izin dua minggu titip absen kuliah.
Tapi, gw ga nyesel kok...
Pertama, pendaftaran umroh paling lambat tuh sebulan sebelum keberangkatan. Jadi, sebelum kita daftar tuh, kita harus udah siap paspor, sertifikat bebas meningitis dan influenza dari Dinkes, duit pendaftaran, ama berkas-berkas lainnya. Nah, karena gw itu cewek di bawah 45 taun, jadi harus disertakan juga akta kelahiran asli pas nanti ngurus visa. Soalnya pemerintah Saudi itu strict banget ama cewek-cewek seumuran gw, katanya umur segitu tuh rentan untuk kabur dan jadi TKI ilegal (ampun...malu-maluin banget Indonesia -_-), jadi kedutaan Saudi mewajibkan dokumen akta kelahiran asli sebagai bukti keabsahan gw bahwa gw adalah muhrim dari ortu gw.
Beres daftar-daftaran, akhirnya dua minggu kemudian kita ngejalanin manasik umroh. Itu kayak simulasi Umroh gitu laaah. Trus di manasik juga ngejelasin tentang hukumnya tiap ibadah yang kita jalanin di sana serta nerangin keadaan di Saudi saat ini. Katanya, Saudi lagi musim dingin (iyalah...masih bulan Februari - Maret). Jadi siap-siap koper penuh ama jaket dah. Dan di manasik itu juga kita saling ketemu ama sesama jemaah yang berangkat pada tanggal yang sama kayak gw. Dari Bandung ada 15 orang yang berangkat, lalu nanti di Jakarta nambah lagi 6 orang dari Palembang dan 5 orang dari Purwokerto. Ada yang suami-istri, ada bapak-bapak sendirian udah tua, trus ada juga ibu-ibu yang berangkat sendiri. Yang ibu-ibu ini biasanya ikut jadi mahrom dari salah satu keluarga. Kayak ayah gw, dititipin satu ibu-ibu buat dijadiin mahrom. Ibu ini namanya Ibu Angkie. Ibu ini lucu deh kayak Hamtaro. Wkwkwkwkwk.... Kenapa ibu-ibu ga boleh masuk sendirian ke Saudi? Lagi-lagi, karena takut kabur jadi TKI ilegal... -_-"
JAKARTA - DUBAI
Dan, akhirnya.... Berangkaaaaaattt!!!
Tapi, gw ga nyesel kok...
Pertama, pendaftaran umroh paling lambat tuh sebulan sebelum keberangkatan. Jadi, sebelum kita daftar tuh, kita harus udah siap paspor, sertifikat bebas meningitis dan influenza dari Dinkes, duit pendaftaran, ama berkas-berkas lainnya. Nah, karena gw itu cewek di bawah 45 taun, jadi harus disertakan juga akta kelahiran asli pas nanti ngurus visa. Soalnya pemerintah Saudi itu strict banget ama cewek-cewek seumuran gw, katanya umur segitu tuh rentan untuk kabur dan jadi TKI ilegal (ampun...malu-maluin banget Indonesia -_-), jadi kedutaan Saudi mewajibkan dokumen akta kelahiran asli sebagai bukti keabsahan gw bahwa gw adalah muhrim dari ortu gw.
Beres daftar-daftaran, akhirnya dua minggu kemudian kita ngejalanin manasik umroh. Itu kayak simulasi Umroh gitu laaah. Trus di manasik juga ngejelasin tentang hukumnya tiap ibadah yang kita jalanin di sana serta nerangin keadaan di Saudi saat ini. Katanya, Saudi lagi musim dingin (iyalah...masih bulan Februari - Maret). Jadi siap-siap koper penuh ama jaket dah. Dan di manasik itu juga kita saling ketemu ama sesama jemaah yang berangkat pada tanggal yang sama kayak gw. Dari Bandung ada 15 orang yang berangkat, lalu nanti di Jakarta nambah lagi 6 orang dari Palembang dan 5 orang dari Purwokerto. Ada yang suami-istri, ada bapak-bapak sendirian udah tua, trus ada juga ibu-ibu yang berangkat sendiri. Yang ibu-ibu ini biasanya ikut jadi mahrom dari salah satu keluarga. Kayak ayah gw, dititipin satu ibu-ibu buat dijadiin mahrom. Ibu ini namanya Ibu Angkie. Ibu ini lucu deh kayak Hamtaro. Wkwkwkwkwk.... Kenapa ibu-ibu ga boleh masuk sendirian ke Saudi? Lagi-lagi, karena takut kabur jadi TKI ilegal... -_-"
JAKARTA - DUBAI
Dan, akhirnya.... Berangkaaaaaattt!!!
Langit Indonesia tgl 24 Feb '14, pas berangkat umroh.
Hari itu tanggal 24 Feb jam 9 pagi, gw berangkat dari kantor travelnya. Dengan bis, kita menuju ke bandara Soekarno-Hatta dulu, soalnya pesawat baru take-off jam 5 sore. Untungnya, kita ga nunggu dengan panas-panasan ato susah duduk, tapi kita nunggunya di Lounge yang enak buat tiduran. Mana dikasih makan lagi...Oooooh, terimakasiiih, daku udah lapar sangaaat!
Kita berangkat pakai maskapai Emirates yang terkenal akan ke-on time-annya (aduh itu bahasa...). Pesawatnya enak, masing-masing senderan kepala di depan kita ada monitor yang bisa kita pake untuk nonton film, main game, dengerin radio, main games, telepon satelit, atau kalo kita kepo dengan pemandangan di depan pesawat, kita bisa mantau dari monitor ini. Kan di idung pesawat, di bawah, ama di buntut pesawat udah dipasangin kamera.. :D Tapi bosen juga lama-lama mandangin awan.
Dalam 5 jam pertama, kita melipir dulu ke Dubai untuk transit. Kita dikasih waktu 45 menit untuk jalan dari pesawat menuju terminal keberangkatan. Bandaranya luar biasa GUEDEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE BANGET!! Kalo ga salah luasnya sekitar 10 kalinya bandara kita kali. Dan dari pesawat menuju terminal transit itu banyak duty-free shop yang harganya jauh lebih murah dari Dubainya sendiri. Tapi dalam waktu 45 menit, jangan harap bisa mampir-mampir deh.. Soalnya, rute menuju terminal keberangkatan itu adalah...
Pesawat >>> turun eskalator >>> jalan kaki sekitar 200 meter >>> naik lift >>> duduk nunggu lagi.
Naik lift yang bisa muat satu grup. Aiiihhh, itu ada kecengan gw yang baju putih tas ransel
Langsung 5 menit kemudian langsung boarding. Ampuuunn... mana sempet buat belanja??
Lanjut lagi perjalanan dari Dubai ke Madinah selama 2 jam (cukup untuk nonton 1 film...), dengan pesawat yang jauh lebih besar dan lebih nyaman daripada pesawat yang dari Jakarta. Soal makanan di pesawaat? Jangan ditanya. Enaak dan banyaaaak banget! Peralatan makannya pun lucu-lucu. Saking lucunya, gw sampe berhasil ngambil piring-piring, sendok, mentega, ama bumbu-bumbu lainnya tanpa dicurigai (typical Indonesian... -_-" ringan tangan). Lagian boleh kok kata pramugarinya, kan udah dikasihin ke kita. Tapi entah kenapa orang-orang pada ga ngambil. Idih.. padahal kan kepake banget.
Selang 2 jam kemudian yang gw isi dengan tidur, akhirnya gw tiba juga di Madinah Al-Munawarrah.
MADINAH
Waktu umroh sebelumnya, belum ada bandara Madinah. Jadi kalo dulu, kita mendarat di Jeddah, lalu ke Madinah dengan bis selama 4 - 5 jam perjalanan. Tapi sekarang karena Madinah udah ada bandara, jadi waktunya lebih efisien. Petugas-petugasnya ramah lagi, lebih ramah dari di Jeddah. Pas diperiksa di imigrasi mereka selalu nyapa "Apa kabar?" Memang, rata-rata penduduk sana bisa bahasa Indonesia walaupun sedikit, mungkin karena banyak orang Indonesia yang bermukim di sana.
Lanjut ke perjalanan. Dari bandara rombongan jamaah dijemput oleh tim pembimbing yang udah ditugasin di sana. Salah satu pembimbing sini mirip banget ama sopir gw, si Ohi, wkwkwkwkwk...
Tibalah kita di hotel yang jaraknya cuma 25 meter dari Mesjid Nabawi. Jadi, dari jendela restorasi hotel kita udah keliatan bangunan mesjid serta payung dan menara-menaranya yang cantik. Hmmm.... Subhanallah.
Ini dia penampakan Mesjid Nabawi. Payungnya lagi ngembang, jadi ga keliatan deh menaranya.
Kita di Madinah selama 4 hari, dan 1 hari diantaranya adalah city tour. Sisanya adalah full ibadah, dan belanja tentunya. Hehehe...
Gw di depan hotel. Ga penting sih gw nya..
Jadi di depan hotel itu udah banyak semacam kios-kios jualan yang biasanya jualan oleh-oleh, pernak-pernik aneh yang cuma ada di sana, baju, sajadah, parfum, dan masih banyak lagi. Oiya, yang paling seru kalo udah pulang solat, pasti banyak banget pedagang gamis atau pashmina yang suka ngelemparin dagangannya ke arah calon pembeli. Dilemparin! Serius.. Jadi, pedagang ini naik ke atas semacam undakan gitu biar keliatan ama orang-orang yang baru pulang solat, terus gamis jualan mereka dilemparin deh ke atas atau langsung ke orang. "10 riyal halal...10 riyal halal.." gitu deh teriak mereka. Ini nih salah satu cara dagang yang bikin gw terkenang sekaligus geli. Sayang ga ada fotonya.
Hari kedua di Madinah kita lanjut city tour. Pertama ke komplek pemakaman Baqi yang ada di belakang mesjid. Lalu lanjut ke Mesjid Quba, mesjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW.
Mesjid Quba
Lalu, ke Jabal Uhud, yang menjadi saksi kebesaran perang Uhud. Lanjut lagi ke Mesjid Qiblatain, tempat pertama kali diturunkannya perintah solat untuk menghadap ke Ka'bah. Dan yang terakhir....ke kebun kurma!! Namanya juga kebun, jadi bisa petik...eh...makan kurma sepuasnya!
Daaaan...kita berlama-lama di Madinah selama 4 hari. Pas tanggal 28 Februari, kita check out hotel terus langsung pakai pakaian ihram dari hotel.
Senengnya aku kalau di Madinah tuh berasa "pulang". Kenapa? Udaranya nyaman, orang-orangnya ramah (adab karsa tinggi), ahh...pokonya mah seneng banget dan betah di sini. Pantes banyak orang Indonesia yang tinggal di sini, ya...
Oke, perjalanan selanjutnya yaitu Mekah, akan lanjut di part berikutnya lah eaaa... terlalu panjang nih post nya.
My Mama Advicing Me That ....
Monday, January 20, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 5:25 PM
Penulisan blog di awal taun 2014 ini, diawali dengan pernyataan geger mama yg bilang gini :
"Nessa, waktu kmu tinggal 6 bulan lg untuk milih-milih. Lebih baik kamu cepet tetepin pilihan kamu. Kalau kamu ga sreg ama yg ini, lebih baik cepet tinggalin aja." -- Mama.
Aaaah,mama bikin senewen aja ni ah!!
"Nessa, waktu kmu tinggal 6 bulan lg untuk milih-milih. Lebih baik kamu cepet tetepin pilihan kamu. Kalau kamu ga sreg ama yg ini, lebih baik cepet tinggalin aja." -- Mama.
Aaaah,mama bikin senewen aja ni ah!!
Subscribe to:
Comments (Atom)










