The Hunger Games

Friday, February 24, 2012


Akhirnya ide gue buat bikin novel perang antar negara keduluan juga ama ni buku. Hmmm....tak appo lhaa. Walaupun gitu, buku ini berhasil menarik perhatian gue, waktu siang dan malam gue untuk membaca. Awalnya gue pikir ga seru, cz pertama: baru chapter pertama aja udah langsung ke cerita alias minim deskripsi. Tapi beruntung si gue dianugrahi daya imajinasi yang tinggi -ga selebay itu juga kalee..- akhirnya gue jadi demeeeeeeeeeeeenn banget ama ni buku!

Buku ini karangan Suzanne Collins (yeah, 11-12 ama nama gue lah..) udah dipublish sejak yaun 2008 yang lalu -kentara banget gue katroknya-. Buku ini terdiri dari 3 jilid alias trilogi. Buku pertama judulnya The Hunger Games setebal +-400 halaman, buku kedua judulnya Catching Fire yang tebalnya ga jauh beda dengan buku pertama, dan yang terakhir judulnya Mockingjay (yg ini gue ga begitu tau detailnya. Gue lagi nunggu bukunya dateng lewat TIKI).

Oke, gue ceritain dikit aja ringkasan dari buku jilid pertama, cz inilah awal mula cerita mulai kebentuk.
Dikisahkan di masa depan, Amerika Utara hancur lebur oleh bencana alam (ga diceritain bencana apa). Dan sekarang di atas tanah Amerika itu, berdiri negara baru, yaitu Panem dengan Capitol sebagai pusat pemerintahannya. Capitol dikelilingi oleh 13 distrik yang masing-masing distrik menghasilkan bahan baku dan sumber daya yang menyuplai kegiatan negara.

Saking berkuasanya Capitol, menimbulkan semacam ketidakadilan bagi masing-masing distrik. Akhirnya, distrik 13 memutuskan untuk memberontak mengalahkan Capitol, yang sayangnya berakhir dengan hancurnya distrik 13. Momen ini lalu dikenang penduduk Panem sebagai The Dark Day.

Semenjak The Dark Day , maka dicetuskanlah ide agar semua distrik (setidaknya) harus berpikir 1000 kali untuk kembali memberontak, yaitu melalui Hunger Games. Hunger Games mengharuskan remaja berusia 12-18, satu laki-laki dan satu perempuan dari setiap distrik untuk diturunkan dalam satu arena dan bertarung sampai mati dalam satu aturan yang dibuat oleh kekuasaan Capitol. Yang paling terakhir bertahan adalah yang menjadi pemenang. DAN...... games ini disiarkan ke seluruh Panem. Hunger Games, memperingatkan betapa berkuasanya Capitol atas semua distrik dan distrik wajib patuh terhadap Capitol.

Katniss Everdeen, gadis berusia 16 tahun, menjadi peserta dalam Hunger Games untuk menggantikan adiknya, Primrose Everdeen, yang seharusnya jadi peserta tahun ini. Berbekal pengalaman berburu (yang seharusnya itu adalah ilegal), Bersama dengan partner distriknya, Peeta Mellark, dan Haymitch Abernathy sebagai mentor sekaligus pemenang dari Hunger Games ke-50, Katniss berusaha agar menang, apapun yang terjadi. Namun di luar dugaan. Hunger Games tahun ini merupakan Hunger Games yang tak akan pernah dilupakan oleh Capitol untuk selamanya. Mengapa?
Baca aja sendiri dah!

Khukhukhu...
Yah, menurut gue, buku ini punya alur yang pelan namun lama-kelamaan benang merahnya makin kompleks. Penggambaran adegan bertarungnya ga ribet namun kita bisa mengerti. Bukan pertarungan satu lawan satu sih, namun Collins dengan jeniusnya, menggambarkan pertarungan yang menggunakan otak. Seperti misalnya pada saat Katniss menggunakan lebah penjejak untuk menghabisi lawannya. Adapula trik-trik lain yang semakin kompleks dan setting arena pertarungannya bikin kita gemes pengen maenin game-nya kalo emang ada. Ga cuma pertarungan, kita juga diajak untuk menjadi seorang Katniss melalui penggunaan sudut pandang orang pertama (protagonist sebagai narator/ sisi 'aku'). Bagaimana kita bermain logika, bagaimana emosi terpancing terhadap konflik, semuanya bisa dideskripsikan Collins secara mulus. Apalagi ga melulu tentang action, kisah asmara antara Katniss-Peeta atau Katniss-Gale juga jadi bumbu yang makin memikat hati dan hebatnya lagi, bumbu romatis tersebut dijadikan salah satu faktor pemicu konflik untuk memajukan alur cerita ini.

Namun sayangnya, seperti yang udah gue sebut di atas, bahwa cerita ini minim deskripsi. Ga ada penjelasan tentang kenapa Panem ujug2 berdiri (bencana apa yang mendera Amrik, kita ga tau kan?), istilah2 seperti Hari Pemungutan tuh apa, dan banyak lagi istilah lain. Jadi kita harus mikir ekstra hati2 pas bacanya, soalnya kita bisa nemuin jawaban dari istilah2 tadi jika kita ngehubungkan jalan cerita dengan jalan cerita selanjutnya. Terus, pengenalan tokoh juga ga ada. Yah, walopun kita bisa ngerti di tengah2 cerita, sih.

But overall, ceritanya oke banget! Bikin kecanduan dan kita ga bosen2 lantaran konflik2 dan alurnya terus maju dan...paling stagnannya cuma beberapa halaman.
Untuk para penggemar fiksi, sci-fi, action, adventure dan drama, buku ini harus jadi koleksi wajib!

Oh iya, The Hunger Games juga bakal difilmkan lho!! Di USA bakal premier tanggal 23 Maret 2012 nanti dan diproduksi ama Lionsgate. Aduhh, itu kan rumah produksi inceran gueeeeee!!! Halaaaaah, di Indo kapan yah?
Ga sabaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrr!!!!!!

0 comments:

Post a Comment