Hati > logika = cinta?
Betulkah itu?
Kalo kata saya c,untuk urusan hati,logika ga bisa dbarengin. Sbagai manusia,kita ga bisa ngboongin hati nurani. Tp kalo logika,harus dibarengin sama hati.
Hati…
Sekuat itukah?
Seperti ini misalnya,kita pengen nyuri ni. Logika kita berkata,”kalo kita nyuri,kita cpet kaya,kenyang,enak!” tp dsmping itu,kita sbgai manusia pst memiliki hti yg brkata sperti ini,”tp nyuri bukannya dosa?ntar gw mkan makanan haram..”
Stidaknya,jika qt btindak dgn logika,kita snantiasa memiliki hati,yg memfilter perbuatan yg engga kita sukai.
Kalo kita trus btindak sesuai logika,tnpa menghiraukan hati nurani,berarti kita sama aja kya robot,yg g pduli pd lingkungan,orang lain,bahkan diri sendiri. Dengan mudahnya kita mengikuti kehendak sendiri,dan dgn mudahnya kita dikendalikan. Benar2 sperti robot. Ga ada rasa,warna yg menjadikan hdup ini jd ga membosankan.
Hati…
Sekuat itukah?
Hati…
Membuat hidup kita penuh rasa,penuh warna…
Hati…
Jika kita mempertahankannya,kita jd bahagia bgd. Atau kalo salah caranya,malah bisa mendatangkan bencana.
Hati nurani…
Ga bisa dihilangkan dr dlm diri manusia.
Mungkin ada yg punya pendapat lain tntang ini?



0 comments:
Post a Comment