Kekuatan Ilusi yang Berlabel "Kedaulatan Rakyat"

Friday, August 8, 2014

Rakyat tidak pernah mempunyai kekuatan, tetapi hanya ilusi kekuatan.

Dan ini rahasia sesungguhnya: mereka tidak menginginkan kekuatan.

Tanggung jawab itu terlalu berat untuk dipikul. Karena itulah mereka sangat cepat berbaris begitu ada orang yang berusaha mengatur. Mereka mengidamkannya.

Tidak heran, karena manusia dibuat untuk melayani.

Haytham E. Kenway - Templar
(Assassin's Creed: Forsaken, 2013)

Tulisan ini hanya menjadi refleksi terhadap diri.
Sekarang saya pribadi jadi berpikir,
mungkinkah ini yang sedang terjadi di negeri kita?
Dimana rakyat sebenarnya hanya memiliki kekuatan "ilusi" yang mereka yakini?
Dimana rakyat hanya menjadi gerbong dari pemimpin yang mencalonkan diri menjadi masinisnya?
Dan rakyat berbondong-bondong mengatakan "kedaulatan rakyat" padahal dirinya hanya sebagai gerbong, yang ujung-ujungnya disetirin juga?

Simple Woman

Wanita yang sederhana BUKAN wanita yang bersedia Anda ajak untuk hidup kekurangan.

Wanita yangs sederhana itu terdidik, pandai, mandiri dan mampu, tapi tetap memelihara penampilan yang alamiah, tidak berlebihan, dan memendarkan kebaikan hati dan kebersihan pikiran.

Anda tidak mungkin berhasil menarik perhatian wanita seperti itu dengan menjadi laki-laki yang tidak menjanjikan kehidupan yang baik, yang mapan, dan yang penuh dengan dinamika yang menumbuhkan dan membahagiakan.

Anda tidak mungkin berhasil memintanya untuk menerima Anda apa adanya, karena dia berkualitas adanya.

Jika Anda mengatakan dia matre, itu karena ketidak-ikhlasan Anda untuk menerima bahwa cinta dan keluarga membutuhkan biaya pemeliharaan dan pertumbuhannya.

Jangan menuntut wanita untuk menerima kekurangan Anda yang TIDAK Anda rencanakan untuk diperbaiki.

Dikutip dari Facebook "Kay Ra"
tanggal 15 Juni 2014 . 10.15 WIB

Like This!! *jempol*

Bersabar Sama si April Mop

Thursday, August 7, 2014

Seringkali aku menahan napas.
Selama kami bersama, setiap kami bertemu, setiap sentuhan dan kecupan yang kami petik, aku dihantui oleh perasaan tidak percaya terhadap keberuntunganku.
Aku kira aku sedang dikerjai lelucon besar. Aku setengah mengira Setan April Mop akan melompat dari bayangan dan mendengus sambil tertawa.
Kalaupun bukan itu, kalau ini bukan lelucon siapapun yang sentimentil terhadapku, berarti aku sekadar hiburan baginya. Cinta monyet biasa, yang akan berakhir seperti kisah-kisah sebelumnya.

Setengah lagi aku percaya bahwa aku bersabar untuk hal yang semestinya. Aku menunggu masa depanku.
Belum pernah aku melihatnya sejelas ini.
Aku yakin bersabar itu selalu yg baik.