"Hey,elu Kan Cowo! Keujanan dikit gapapa donk demi ketemu cewe lu!"
Ahhh, emang gampang2 susah ya klo jadi cewe tuh. Maksudnya sih pengen ngomong 'itu' (dialog di atas..jangan ngeres),tapi gimana yah biar ga kentara bgt pengen disamperin?
Hey gengsi dong klo ngomong langsung! Kesannya agresif bgt jd cewe! Lagian ga perlu jg lah gw ngomong gt. Selain menyinggung prasaan, ya toh kalian para cowo emang pasti 'cowo' kan? Gentlemen kan?
Ya,pengen dong skali2 dihargai sebagai cewe. Didatengin,dianter,dijemput. Serasa diperlakukan spesial lah gt. Hey kamu2, jangan khawatir kmu bakal dijadiin sopir. Toh,pasti aku balikin jasamu. Akan kuanter jg kmu kemanapun. Aku bisa nyetir kok.
Aku kolot? MEMANG!!
Itulah yang membedakan aku dgn cewe lainnya. Diantara modernitas gender skrang, tradisi dan norma harus tetep ada yg ngejagain toh? Ga dipungkiri, emang susah klo mau ngomong sesuatu hal yg sebenarnya tabu ato gengsi untuk dibicarakan. Tapi sampe mana kita kalah sama gengsi?
Ah, kadang aku bersyukur jadi cewe. Cewe yg harus menjaga setiap perkataannya, sabar, anggun, dan penuh nilai untuk orang lain. Bayangim klo aku Cowo, mungkin aku udah sombong banget kali. Mungkin aku bakal punya cewe banyak banget kali. Mungkin aku udah jadi anak nakal kali.
Ah, ngomong apa sih aku?
Hanya hal random yang membuat aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk berbuat salah.
Random
Tuesday, May 14, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 7:14 PM
Paling menyakitkan kalau Kita berbuat Salah, dan kita sudah beritahu alasannya tetapi yang bersangkutan tetap tidak terima. Malah kita dianggap pihak yang meremehkan. Padahal kita tidak bermaksud begitu. Tapi tetap yang bersangkutan tetap menindas kita.
Sakit Sekali. Dan hal itu tetap membekas di hati.
Terlalu wibawa juga membawa tinggi hati. Tidak bagus.
Menyakitkan.
Dan masalah mau tetap bersama atau tidak, itu urusan hati.
Sakit Sekali. Dan hal itu tetap membekas di hati.
Terlalu wibawa juga membawa tinggi hati. Tidak bagus.
Menyakitkan.
Dan masalah mau tetap bersama atau tidak, itu urusan hati.
My Daily Phone Sequence
Thursday, April 11, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 2:55 PMSuatu hari, saya ditelepon oleh client saya. Kira-kira beginilah salah satu sequence dari perbincangannya :
Client : Oiya mba, boleh minta email nya mba?
Saya : Oke, N-E-S-S-A.....
(Belum selesai ngomong dia udah nyela)
Client : Apa?
Saya : NESSA SUZAN. November Echo Sierra Sierra Alfa (dot) Sierra Ultra ...... (agak mikir) .... Zombie Alfa November (at) kompas (dot) tv, Tango Victory
Client : Sierra Ultra....?
Saya : Sierra Ultra Zombie Alfa November
Client : Hah?
Saya : Suzzana mba...suzanna..
Client : Oh, Suzzana...
Saya: A nya diilangin mba.. -_-"
Client : Suzna?
Saya : frughasbfhgdiwe4jb
Ternyata setelah saya lihat, huruf 'Z' itu diejanya ZULU. Dan gue berhasil menginprovisasi Z menjadi ZOMBIE sehingga si client bingung.
Kebanyak ngeliat video zombie sih gue.... -_-"
The end
Bercanda, Tapi Menyebalkan Kalau Keseringan
Monday, March 25, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 2:26 PM
Contoh percakapan yang sering gue denger adalah yang seperti ini :
A : "Eh, ada pameran komputer loh di kantor yang barat sana! Ke sana yuk!"
B: "Oh, ya? Kata siapa?"
A : "Kata aku barusan." *nyengir kuda*
B : "Ai kamu tau dari siapa?"
A : "(Oh iya, lupa nyantumin sumber infonya! *tepok jidat*) Dari si C." (Oke gue bisa terima kesalahan gue yang ini, karena emang guenya yang lupa nyebutin sumber informasi gue itu).
B : "Lho, katanya tadi kata kamu?"
A : "(Dalem ati kesel) Ya, aku cuma ngomongin info yang aku tau dari si C (Puas??)"
B : "Tadi katanya dari si C?"
A : *Diem. Ngegerem. Ripuh lagi ada kerjaan. Ga mungkin lagi ngebales kata-kata si B, soalnya udah keabisan kata. Muka burekem.* "(ggrrrjhcdkgesk..)"
Keterangan:
A : Si gue
B : Si pacar gue
C : si sumber informasi
Udah tau gue teh bermaksud menyampaikan pesan secara bener-bener, eeehhh, malah nanya dibalik-balikin. Tau sih maksudnya guyon, sekali dua kali doang mah gapapa. Tapi kalau keseringan, ya gue jadi kesel lah! Ga setiap saat gue lagi seneng dibercandain. Lagi nyut-nyutan ni perut gue. Percaya ato engga terserah deh!
Dan mana mungkin gue menyampaikan curhat gue ini secara langsung ke orangnya? Ya liat aja, ditulis aja udah banyak gini, apalagi diomongin langsung? Yang ada malah omongan gue yang blepetan. Entar disangka yang macem-macem lagi tau dah!
Yang ngerasa, jangan marah yah. Protes sedikit boleh kan?
*Fiuh, makasih ya blog, lega gue udah nulis walopun ga ngomong langsung...
A : "Eh, ada pameran komputer loh di kantor yang barat sana! Ke sana yuk!"
B: "Oh, ya? Kata siapa?"
A : "Kata aku barusan." *nyengir kuda*
B : "Ai kamu tau dari siapa?"
A : "(Oh iya, lupa nyantumin sumber infonya! *tepok jidat*) Dari si C." (Oke gue bisa terima kesalahan gue yang ini, karena emang guenya yang lupa nyebutin sumber informasi gue itu).
B : "Lho, katanya tadi kata kamu?"
A : "(Dalem ati kesel) Ya, aku cuma ngomongin info yang aku tau dari si C (Puas??)"
B : "Tadi katanya dari si C?"
A : *Diem. Ngegerem. Ripuh lagi ada kerjaan. Ga mungkin lagi ngebales kata-kata si B, soalnya udah keabisan kata. Muka burekem.* "(ggrrrjhcdkgesk..)"
Keterangan:
A : Si gue
B : Si pacar gue
C : si sumber informasi
Udah tau gue teh bermaksud menyampaikan pesan secara bener-bener, eeehhh, malah nanya dibalik-balikin. Tau sih maksudnya guyon, sekali dua kali doang mah gapapa. Tapi kalau keseringan, ya gue jadi kesel lah! Ga setiap saat gue lagi seneng dibercandain. Lagi nyut-nyutan ni perut gue. Percaya ato engga terserah deh!
Dan mana mungkin gue menyampaikan curhat gue ini secara langsung ke orangnya? Ya liat aja, ditulis aja udah banyak gini, apalagi diomongin langsung? Yang ada malah omongan gue yang blepetan. Entar disangka yang macem-macem lagi tau dah!
Yang ngerasa, jangan marah yah. Protes sedikit boleh kan?
*Fiuh, makasih ya blog, lega gue udah nulis walopun ga ngomong langsung...
NOVEL Assassin's Creed: The Secret Crusade
Friday, March 22, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 1:01 PMBuku ketiga dari serial novel Assassin's Creed ini, lebih 'mengena' dari dua seri pendahulunya. Mungkin mungkin saja ini adalah cikal bakal dari keseluruhan cerita. Lebih emosional, begitulah yang dirasa oleh indera imajinasi saya ketika membacanya. Dibandingkan dengan memainkan game-nya, ceritanya lebih mendetail (tentu saja! Karena ini novel), dan alur ceritanya lebih maju beberapa tahun dari ending game-nya. Jadi, untuk para anti-spoiler versi game-nya, silakan membaca novel ini setelah menamatkan game-nya, karena novel ini bisa dijadikan walkthrough juga loh! Pasalnya, cerita yang diangkat sama persis (setting, timeline) dengan game-nya. Istilahnya, ini adalah kisah The Legendary Mater Assassin, Altair Ibn La'Ahad, dalam membangun kembali Ordo Assassin yang kala itu sedang porak poranda setelah dikalahkannya Al-Mualim (Oooops, itu SEPOILER Nessaa!!!).
Tentang nama dan gelar Altair yang saya tuliskan di atas memang tidak saya lebih-lebihkan. Karena bagi saya, penggambaran karakter si Altair ini sangat pas dengan nama tersebut. Pengetahuan dan ajaran kebijaksanaan Kredo Assassin-nya, berhasil dikomunikasikan dengan mulus oleh sang pengarang, Oliver Bowden. Kalau saya baca, serasa sedang belajar ke Altair-nya langsung :D
Tidak lupa, ada unsur sejarah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk serial yang melejit lewat franchise game besutan Ubisoft ini. Silakan cek di berbagai literatur supaya lebih meyakinkan. Pasti Anda akan menemukan fakta-fakta dan hikayat yang sesuai dengan alur ceritanya. Yah... dengan sedikit sentuhan kreatif dari si pengarang, sih. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi daya tarik cerita, masih dalam lingkup kewajaran.
Video Games (Part II)
Thursday, February 28, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 12:07 PM
Mengapa saya tertarik kepada video games?
1. Saya bisa mengetahui dunia asal si kreatornya.
2. Mengetahui fakta dan sisi lain dari dunia ini
3. Menyikapi event yang akan terjadi di masa mendatang
4. Sebagai media interaksi antara pesan dari kreatornya dengan fakta yang sedang terjadi saat ini
5. Menyegarkan mata, inspirasi otak, penyejuk batin
6. Sarana melarikan diri dari rutinitas
7. Bahan silaturahmi dengan orang sekitar.
8. Media berkumpul dengan komunitas
1. Saya bisa mengetahui dunia asal si kreatornya.
2. Mengetahui fakta dan sisi lain dari dunia ini
3. Menyikapi event yang akan terjadi di masa mendatang
4. Sebagai media interaksi antara pesan dari kreatornya dengan fakta yang sedang terjadi saat ini
5. Menyegarkan mata, inspirasi otak, penyejuk batin
6. Sarana melarikan diri dari rutinitas
7. Bahan silaturahmi dengan orang sekitar.
8. Media berkumpul dengan komunitas
Video Games (Part I)
Dijieun ku Nessa Suzan at 12:01 PMMenurut saya, video games adalah interaksi individu dan rasanya denga gagasan atau ide sang kreator video games. 'Ide dan gagasan' tersebut dapat berupa imajinasi, pengandaian, atau fakta sekaligus, yang tersaji lewat gambar-gambar yang ciamik dan musik yang melenguhkan kalbu.
Tentang Rasa
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:58 AM
Pendengaran dan penglihatan.
Audio dan visual.
Musik dan video.
Visual + video = animasi
Animasi + musik = anime
Interaksi + animasi = video games
Video games + musik = video montage
Montage + musik = cerita dari video games berdasarkan kepada musik yang menjadi background musiknya
Pokoknya, saya suka gambar-gambar yang cerah, dipadu dengan musik yang pas dengan 'rasa' gambar itu, sehingga sanggup membuat saya merenung akan cerita di balik gambar dan musik tersebut.
Telinga dan mata adalah senjata utama saya dalam menangkap rasa. Dengan rasa, saya bisa melakukan interaksi , baik dalam bermain video games atau membuat montage.
Audio dan visual.
Musik dan video.
Visual + video = animasi
Animasi + musik = anime
Interaksi + animasi = video games
Video games + musik = video montage
Montage + musik = cerita dari video games berdasarkan kepada musik yang menjadi background musiknya
Pokoknya, saya suka gambar-gambar yang cerah, dipadu dengan musik yang pas dengan 'rasa' gambar itu, sehingga sanggup membuat saya merenung akan cerita di balik gambar dan musik tersebut.
Telinga dan mata adalah senjata utama saya dalam menangkap rasa. Dengan rasa, saya bisa melakukan interaksi , baik dalam bermain video games atau membuat montage.
Jakarta Itu....
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:04 AM
1. Panas meeeen...!
Bayangkan, yang pertama kali saya lakukan ketika masuk ke kamar kos saya adalah bukan menyalakan lampu, melainkan menyalakan AC!
2. Orang-Orangnya Cari Perhatian
Terlalu ingin menarik perhatian, menurut saya. Maklumlah, ibukota gitu loh! Dominan! Mungkin karena saking padatnya penduduk, satu persatu mulai ingin menunjukkan dirinya supaya kelihatan. Ibarat loncat-loncat manggil orang di tengah kerumunan orang banyak. Memanggil orang untuk peduli padanya di tengah kegelisahan hidup yang tak kunjung terselesaikan.
3. Kota Santai
Hah! SANTAI DARI WAMENA??
Maksudnya, banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk mencari santai. Padahal keadaan yang sebenarnya jauh dari kata santai. Dan anehnya, semua orang maklum dengan alasan itu karena mereka pun mengalami hal yang sama!
Contohnya, setelah meeting di luar, banyak yang memakai ' macet di jalan' sebagai alasan untuk tetap stay di luar kantor, santai, minum kopi, dan sebagainya, dibandingkan kembali ke kantor dan kembali ke keruwetan kerja. Walaupun si atasan tahu kalau itu cuma alasan, tapi dia maklum. Toh si atasan juga males ngadepin bawahan, kerjaan lagi soalnya!
4. Yah..Macet.
Duli yang bikin macet cuma si Komo. Sekarang banyak si Komo nya dengan variasi bentuk. Salahkan magnet urbanisasi dan pesona Jakarta yang begitu PHP, sehingga orang berbondong-bondong ingin kerja di Jakarta!!
Bayangkan, yang pertama kali saya lakukan ketika masuk ke kamar kos saya adalah bukan menyalakan lampu, melainkan menyalakan AC!
2. Orang-Orangnya Cari Perhatian
Terlalu ingin menarik perhatian, menurut saya. Maklumlah, ibukota gitu loh! Dominan! Mungkin karena saking padatnya penduduk, satu persatu mulai ingin menunjukkan dirinya supaya kelihatan. Ibarat loncat-loncat manggil orang di tengah kerumunan orang banyak. Memanggil orang untuk peduli padanya di tengah kegelisahan hidup yang tak kunjung terselesaikan.
3. Kota Santai
Hah! SANTAI DARI WAMENA??
Maksudnya, banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk mencari santai. Padahal keadaan yang sebenarnya jauh dari kata santai. Dan anehnya, semua orang maklum dengan alasan itu karena mereka pun mengalami hal yang sama!
Contohnya, setelah meeting di luar, banyak yang memakai ' macet di jalan' sebagai alasan untuk tetap stay di luar kantor, santai, minum kopi, dan sebagainya, dibandingkan kembali ke kantor dan kembali ke keruwetan kerja. Walaupun si atasan tahu kalau itu cuma alasan, tapi dia maklum. Toh si atasan juga males ngadepin bawahan, kerjaan lagi soalnya!
4. Yah..Macet.
Duli yang bikin macet cuma si Komo. Sekarang banyak si Komo nya dengan variasi bentuk. Salahkan magnet urbanisasi dan pesona Jakarta yang begitu PHP, sehingga orang berbondong-bondong ingin kerja di Jakarta!!
Apakah Anda Nyaman Dengan Pekerjaan Anda Saat Ini?
Tuesday, February 26, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 3:29 PM
Ada 15 indikator tentang "Am I doing the right job?" :
1. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak bisa melakukan kegiatan yang tadinya sering Anda lakukan?
2. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak bisa melakukan hobi Anda?
3. Apakah setelah Anda bekerja, Anda tidak memiliki kemajuan apapun (baik dalam segi materi maupun batiniah) yang bertujuan untuk kepuasan pribadi, seperti telepon selular Anda yang itu-itu saja, tidak memiliki gadget terbaru, memakai pakaian yang 'kemarin', sulit menyicil rumah, gaji selalu pas-pasan, tidak memiliki pasangan baru/menemukan pasangan baru, dan sebagainya?
4. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sedikit memiliki waktu luang untuk orang-orang di sekitar Anda?
5. Apakah setelah Anda bekerja, teman-teman Anda malah menjadi sedikit?
6. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi pasif terhadap sekeliling Anda?
7. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah sering melakukan pekerjaan yang sebenarnya bukan pekerjaan Anda?
8. Apakah setelah Anda bekerja, rumah/tempat kost Anda hanya dipakai untuk tidur semata?
9. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sangat membenci hari Senin?
10. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah senang jika ada meeting di luar kantor dan sengaja mengulur-ulur waktu untuk kembali ke kantor saat meeting selesai (dengan alasan macet lah, apalah)?
11. Apakah setelah Anda bekerja, Anda lebih banyak membeli buku-buku tentang self motivation in career atau buku mengenai hobi Anda, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda?
12. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak mengerjakan apapun? Dan untuk menghindari anggapan 'pengangguran' dari teman sekantor, Anda malah mengungsi dari meja Anda?
13. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sering membuka situs lowongan kerja?
14. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah merasa tertekan bila ada atasan/client Anda menghampiri Anda (padahal mereka hanya ingin menyapa Anda)?
15. Apakah setelah Anda kerja, Anda malah membaca post ini dan menyentil hati Anda yang terdalam? (oke, ini sedikit lebay. Tapi percayalah, karena sata ini Anda tengah memiliki waktu luang untuk sekedar membaca post ini , kan?)
Jika jawaban Anda kebanyakan TIDAK, lucky you! Berarti Anda memang menikmati pekerjaan Anda saat ini. Dan itu akan menuntun Anda menuju kesuksesan.
Tetapi jika jawaban Anda kebanyakan YA, hanya ada 2 kemungkinan untuk ini :
Pertama, pekerjaan Anda saat ini memang bukan passion Anda; atau
kedua, pekerjaannya yang memang brengsek.
Alasannya?
Bisa karena ada kebutuhan Anda yang belum terpenuhi oleh perusahaan Anda sekarang, atau ekspektasi Anda mengenai pekerjaan memang meleset.
Entahlah, semua punya alasan sendiri. Anda tinggal merenungkan semua hal di atas.
Jika ketidaknyamanan ini terjadi pada Anda, segeralah membentuk back up plan mengenai pekerjaan Anda. Pikirkan untung ruginya bekerja di pekerjaan Anda saat ini, kalau bisa buatlah daftar good side dan bad side dari pekerjaan Anda. Tentukan skala prioritas Anda. Minta pendapat dari orang-orang di sekitar Anda dan riset melalui berbagai media. Mungkin itu akan membantu sedikit. Namun dari 'sedikit' itu lah bisa menjadi start yang bagus untuk memulainya kembali dari awal. Tidak ada kata terlambat.
Dan ingat! Anda tidak sendirian. Selalu konsultasi dengan orang-orang terdekat. Seperti kutipan dalam kutipan Itachi Uchiha dalam Naruto Shippuden :
1. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak bisa melakukan kegiatan yang tadinya sering Anda lakukan?
2. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak bisa melakukan hobi Anda?
3. Apakah setelah Anda bekerja, Anda tidak memiliki kemajuan apapun (baik dalam segi materi maupun batiniah) yang bertujuan untuk kepuasan pribadi, seperti telepon selular Anda yang itu-itu saja, tidak memiliki gadget terbaru, memakai pakaian yang 'kemarin', sulit menyicil rumah, gaji selalu pas-pasan, tidak memiliki pasangan baru/menemukan pasangan baru, dan sebagainya?
4. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sedikit memiliki waktu luang untuk orang-orang di sekitar Anda?
5. Apakah setelah Anda bekerja, teman-teman Anda malah menjadi sedikit?
6. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi pasif terhadap sekeliling Anda?
7. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah sering melakukan pekerjaan yang sebenarnya bukan pekerjaan Anda?
8. Apakah setelah Anda bekerja, rumah/tempat kost Anda hanya dipakai untuk tidur semata?
9. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sangat membenci hari Senin?
10. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah senang jika ada meeting di luar kantor dan sengaja mengulur-ulur waktu untuk kembali ke kantor saat meeting selesai (dengan alasan macet lah, apalah)?
11. Apakah setelah Anda bekerja, Anda lebih banyak membeli buku-buku tentang self motivation in career atau buku mengenai hobi Anda, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda?
12. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah tidak mengerjakan apapun? Dan untuk menghindari anggapan 'pengangguran' dari teman sekantor, Anda malah mengungsi dari meja Anda?
13. Apakah setelah Anda bekerja, Anda menjadi sering membuka situs lowongan kerja?
14. Apakah setelah Anda bekerja, Anda malah merasa tertekan bila ada atasan/client Anda menghampiri Anda (padahal mereka hanya ingin menyapa Anda)?
15. Apakah setelah Anda kerja, Anda malah membaca post ini dan menyentil hati Anda yang terdalam? (oke, ini sedikit lebay. Tapi percayalah, karena sata ini Anda tengah memiliki waktu luang untuk sekedar membaca post ini , kan?)
Jika jawaban Anda kebanyakan TIDAK, lucky you! Berarti Anda memang menikmati pekerjaan Anda saat ini. Dan itu akan menuntun Anda menuju kesuksesan.
Tetapi jika jawaban Anda kebanyakan YA, hanya ada 2 kemungkinan untuk ini :
Pertama, pekerjaan Anda saat ini memang bukan passion Anda; atau
kedua, pekerjaannya yang memang brengsek.
Alasannya?
Bisa karena ada kebutuhan Anda yang belum terpenuhi oleh perusahaan Anda sekarang, atau ekspektasi Anda mengenai pekerjaan memang meleset.
Entahlah, semua punya alasan sendiri. Anda tinggal merenungkan semua hal di atas.
Jika ketidaknyamanan ini terjadi pada Anda, segeralah membentuk back up plan mengenai pekerjaan Anda. Pikirkan untung ruginya bekerja di pekerjaan Anda saat ini, kalau bisa buatlah daftar good side dan bad side dari pekerjaan Anda. Tentukan skala prioritas Anda. Minta pendapat dari orang-orang di sekitar Anda dan riset melalui berbagai media. Mungkin itu akan membantu sedikit. Namun dari 'sedikit' itu lah bisa menjadi start yang bagus untuk memulainya kembali dari awal. Tidak ada kata terlambat.
Dan ingat! Anda tidak sendirian. Selalu konsultasi dengan orang-orang terdekat. Seperti kutipan dalam kutipan Itachi Uchiha dalam Naruto Shippuden :
"No matter how strong you become, don't try to bear the weight by yourself. You WILL fail."
Begitulah.
Terlihat curhat. Tapi sebenarnya, ini yang sedang saya rasakan. Dan Anda tahu? Saat ini saya tengah menyusun plan B. :D
MY VIDEO GAMES Montage
Monday, February 18, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 11:56 AM
Video potongan-potongan cutscene dari game yang aku tamatin, kebanyakan dari platform PSX dan PS2 sih..
Hahaha..enjoy!
THE CLIPS
CHRONO CROSS (c) Square,2000
FINAL FANTASY VIII (c) Square, 1999
FINAL FANTASY IX (c) Square, 2000
FINAL FANTASY XII (c) Square Enix, 2007
MEDAL OF HONOR: WARFIGHTER (c) Danger Close Games, 2010
METAL GEAR SOLID 2: SONS OF LIBERTY (C) Hideo Kojima/Konami, 2001
METAL GEAR SOLID 3: SNAKE EATER (c) Hideo Kojima/Konami, 2004
MORTAL KOMBAT: DEADLY ALLIANCE (C) Midway, 2002
MORTAL KOMBAT: DECEPTION (C) Midway, 2004
MORTAL KOMBAT: SHAOLIN MONKS (C) Midway, 2005
MORTAL KOMBAT: ARMAGEDDON (C) Midway, 2006
TEKKEN 5 (C) Namco, 2005
TEKKEN 6 (C) Namco Bandai, 2009
TENCHU: BIRTH OF STEALTH ASSASSINS (c) Acquire, 2000
TENCHU: WRATH OF HEAVEN (C) K2 LCC, 2003
TENCHU: FATAL SHADOWS (C) K2 LCC, 2005
TENCHU: SHADOW ASSASSINS (C) Acquire, 2009
TENCHU: TIME OF THE ASSASSINS (C) K2 LCC, 2005
SHINOBIDO: WAYS OF THE NINJA (C) Acquire, 2005
SOUL OF THE SAMURAI (C) Konami, 1999
MUSIC
Bayu Risa feat Rayi "RAN" - "PERCAYA"
Feb 2013 @suzanessa
Hahaha..enjoy!
CHRONO CROSS (c) Square,2000
FINAL FANTASY VIII (c) Square, 1999
FINAL FANTASY IX (c) Square, 2000
FINAL FANTASY XII (c) Square Enix, 2007
MEDAL OF HONOR: WARFIGHTER (c) Danger Close Games, 2010
METAL GEAR SOLID 2: SONS OF LIBERTY (C) Hideo Kojima/Konami, 2001
METAL GEAR SOLID 3: SNAKE EATER (c) Hideo Kojima/Konami, 2004
MORTAL KOMBAT: DEADLY ALLIANCE (C) Midway, 2002
MORTAL KOMBAT: DECEPTION (C) Midway, 2004
MORTAL KOMBAT: SHAOLIN MONKS (C) Midway, 2005
MORTAL KOMBAT: ARMAGEDDON (C) Midway, 2006
TEKKEN 5 (C) Namco, 2005
TEKKEN 6 (C) Namco Bandai, 2009
TENCHU: BIRTH OF STEALTH ASSASSINS (c) Acquire, 2000
TENCHU: WRATH OF HEAVEN (C) K2 LCC, 2003
TENCHU: FATAL SHADOWS (C) K2 LCC, 2005
TENCHU: SHADOW ASSASSINS (C) Acquire, 2009
TENCHU: TIME OF THE ASSASSINS (C) K2 LCC, 2005
SHINOBIDO: WAYS OF THE NINJA (C) Acquire, 2005
SOUL OF THE SAMURAI (C) Konami, 1999
MUSIC
Bayu Risa feat Rayi "RAN" - "PERCAYA"
Feb 2013 @suzanessa
Ini Tidak Akan Pernah Sukses
Thursday, January 17, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 9:16 PM
Meminta bantuanku (katanya).
Tapi ketika sudah membantu,bukannya berterima kasih, eh malah memaki..
Pikirkan dong siapa lawan bicaramu!
Aku beda dengan orang kebanyakan..
Boleh kamu sibuk.
Mungkin karena kamu menanggapi terus,kukira kamu bisa double tasking, kukira kamu tidak sesibuk yang kamu maksud, tapi nyatanya tidak seperti yg aku pikirkan.
Bicaralah baik-baik,jangan seperti ini.
Sampai kamu menyadari apa kesalahanmu dan apa yg membuat aku semarah ini...
Kalau sesibuk ini saja kamu sudah kasar,apalagi nanti kalau kamu sudah sukses?
Kalau seperti ini sih tidak akan pernah sukses.
Semoga kamu tidak seperti itu.
Tapi ketika sudah membantu,bukannya berterima kasih, eh malah memaki..
Pikirkan dong siapa lawan bicaramu!
Aku beda dengan orang kebanyakan..
Boleh kamu sibuk.
Mungkin karena kamu menanggapi terus,kukira kamu bisa double tasking, kukira kamu tidak sesibuk yang kamu maksud, tapi nyatanya tidak seperti yg aku pikirkan.
Bicaralah baik-baik,jangan seperti ini.
Sampai kamu menyadari apa kesalahanmu dan apa yg membuat aku semarah ini...
Kalau sesibuk ini saja kamu sudah kasar,apalagi nanti kalau kamu sudah sukses?
Kalau seperti ini sih tidak akan pernah sukses.
Semoga kamu tidak seperti itu.
Benarkah Nama Mempengaruhi Kepribadian?
Thursday, January 10, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:27 AM
Bagi saya pribadi sih, YA!
Nama saya Nessa Suzan.
Tahukah Anda dulu ada boneka Suzan yang disuarakan ama Ria Enes?
Beginilah video clip dan lirik lagunya yang paling terkenal
Pantes aja saya ga punya tujuan dan pendirian,
habis setiap baru kenalan pasti ditanyain gini :
Orang baru : Halo, nama lengkap?
Saya : Nessa Suzan
Orang baru : *nyanyi* "Suzan... Suzan... Suzan... Besok gede, mau jadi apa?"
Saya : .......
Eaaa..
Ditanyain mulu kayak ga punya pendirian. -_-"
Itu menurutku.
Bagaimana menurutmu?
Nama saya Nessa Suzan.
Tahukah Anda dulu ada boneka Suzan yang disuarakan ama Ria Enes?
Beginilah video clip dan lirik lagunya yang paling terkenal
Pantes aja saya ga punya tujuan dan pendirian,
habis setiap baru kenalan pasti ditanyain gini :
Orang baru : Halo, nama lengkap?
Saya : Nessa Suzan
Orang baru : *nyanyi* "Suzan... Suzan... Suzan... Besok gede, mau jadi apa?"
Saya : .......
Eaaa..
Ditanyain mulu kayak ga punya pendirian. -_-"
Itu menurutku.
Bagaimana menurutmu?
Sunday Sucarmus
Sunday, January 6, 2013
Dijieun ku Nessa Suzan at 9:51 AM
Ngingetin sih ngingetin..
Tapi kalau keseringan dan jatuh-jatuhnya menuduh,
Ya jadi sebel jg gue!
Pagi-pagi kok cari musuh..
Kalau mau mengingatkan seseoran, ada baiknya periksa dulu kalimatnya. Mugkin maksud tujuannya hanya ingin memperingati, tp akan jauh berbeda artinya kalau kalimatnya salah.
Contoh peringatan:
"Awas loh,jangan main api loh disitu..awas loh..awas loh.. ntar bla bla bla......."
Beda kalau kalimatnya gini:
"Hayoloh main api yah tadi??"
(Ini mah nuduh woy!!)
Itu dari diksi.
Sedangkan dari bahasa tubuh,harus diliat dulu siapa lawan bicara kita.
Contoh ke pacar:
-pandangan mata fokus tp sayu. Nada sedanh. Kalau bisa ada sentuhan halus di bahu si pacar bermaksud menenangkan-
"Kamu jangan main api dong.. ntar kalau kamu kebakar aku ga tau harus berbuat apa..."
(Akan lebih so sweet kalau ditambahin kalimat ini)
"......dan aku gatau gimana jadinya aku kalo ga ada kmu"
Contoh ke penjahat:
-Jarak ama lawan bicara hanya beberapa senti. Mulutnya ngarah langsung ke idung lawan (bermaksud membuat lawan teler dgn bau mulut kita). Mata melotot. Volume suara keras-
"Kalo lo main api? Ati-ati aja lo kebakar!!"
(Dengan penekanan nada di suku kata terakhir).
Yah,intinya adalah cara komunikasi.
Jangan malah CARMUS alias CAri MUSuh.
As simple as that.
Ada untungnya jg gue kuliah komunikasi.
.
.
.
.
Ah, engga deng... semua jg hukumnya begitu, anak alay aja tau kok!
Tapi kalau keseringan dan jatuh-jatuhnya menuduh,
Ya jadi sebel jg gue!
Pagi-pagi kok cari musuh..
Kalau mau mengingatkan seseoran, ada baiknya periksa dulu kalimatnya. Mugkin maksud tujuannya hanya ingin memperingati, tp akan jauh berbeda artinya kalau kalimatnya salah.
Contoh peringatan:
"Awas loh,jangan main api loh disitu..awas loh..awas loh.. ntar bla bla bla......."
Beda kalau kalimatnya gini:
"Hayoloh main api yah tadi??"
(Ini mah nuduh woy!!)
Itu dari diksi.
Sedangkan dari bahasa tubuh,harus diliat dulu siapa lawan bicara kita.
Contoh ke pacar:
-pandangan mata fokus tp sayu. Nada sedanh. Kalau bisa ada sentuhan halus di bahu si pacar bermaksud menenangkan-
"Kamu jangan main api dong.. ntar kalau kamu kebakar aku ga tau harus berbuat apa..."
(Akan lebih so sweet kalau ditambahin kalimat ini)
"......dan aku gatau gimana jadinya aku kalo ga ada kmu"
Contoh ke penjahat:
-Jarak ama lawan bicara hanya beberapa senti. Mulutnya ngarah langsung ke idung lawan (bermaksud membuat lawan teler dgn bau mulut kita). Mata melotot. Volume suara keras-
"Kalo lo main api? Ati-ati aja lo kebakar!!"
(Dengan penekanan nada di suku kata terakhir).
Yah,intinya adalah cara komunikasi.
Jangan malah CARMUS alias CAri MUSuh.
As simple as that.
Ada untungnya jg gue kuliah komunikasi.
.
.
.
.
Ah, engga deng... semua jg hukumnya begitu, anak alay aja tau kok!
Subscribe to:
Comments (Atom)




