Only With His Character

Monday, April 23, 2012

Eh, mungkin ga sih kalo suka ama seseorang yang bahkan belum kenal n belum ketemu sekalipun,
hanya dengan mengetahui karakternya aja?

Geng Motor

Tuesday, April 17, 2012

Geng motor merajalela kawaaaaann!!
Siang2 orang pada kerja, mereka semua tidur.
Tapi pas malem orang lagi tidur, eh...mereka malah ngerampok lah, ngejarah lah, negbunuh lah...

Mereka punya energi berlebih ya ternyata...

Daripada nyelakain orang, gimana kalo kita sewa aja lapangan yang besaaaaarr banget, macam Lapangan Banteng gitu?
Kita jadiin arena perang mereka.
Perang antar geng, gitu...
Wuih, seru kayaknya! Kayak di pelem2!!

Dan gue pasti ikut partisipasi dah..
Jadi sniper..
Pasti gue langsung Monster Kill!!
Gue bawa si Brocock Fox yang cantik itu.
Mati kalian semua!!
Dasar manusia ga guna!!

Hahahahahahhaahhahaa!!!

The Day of The Jackal

Saturday, April 14, 2012


Judul : The Day of The Jackal
Author : Frederick Forsyth
Genre : Suspense, thriller, crime
Penerbit : Arrow Books, London, 1995 (UK)
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2011 (Indonesia)
Pertama terbit : 1971
Tebal : 610 halaman

"Bicara tentang novel spionase, intrik internasional, dan suspense, Frederick Forsyth masternya." -The Washington Post

Nampaknya testimoni di atas memang tidak salah. Nyatanya, novel ini masuk dalam jajaran 100 novel kriminal terbaik sepanjang masa. Ceritanya sangat detail. Bahkan saking detailnya, ada kabar bahwa buku ini menginspirasi Yigal Amir, salah seorang militan ekstrim kanan dalam membunuh Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, pada tahun 1995.

Cerita diambil pada tahun 1961-1963 di Prancis, pada masa pemerintahan Presiden Charles de Gaulle. Berawal dari kudeta sebuah organisasi anti-de Gaulle yaitu OAS, yang menentang keputusan Presiden De Gaulle terhadap perang Aljazair. Keputusan tersebut dianggap mengkhianati dan mempermainkan pihak-pihak tertentu. Aksi OAS dalam mengeliminasi Presiden De-Gaulle pun dikerahkan, mulai dari infiltrasi ke pemerintahan, militer, sampai pemberontakan langsung. Namun sayangnya, usaha tersebut selalu berakhir dengan kegagalan OAS. Setidaknya, sampai pemimpin OAS, Letkol Jean-Marie Bastien-Thiry, dihukum mati Dinas Aksi Prancis.

Dengan adanya kegagalan pemberontakan langsung, banyaknya penyusup Dinas Aksi di jajaran petinggi OAS, dan defisit keuangan, membuat pemimpin OAS yang baru, Marc Rodin, memutuskan untuk menyewa jasa pembunuh profesional yang sama sekali asing (bukan dari OAS ataupun Dinas Pemerintahan Prancis) yang sama sekali tidak tercatat dalam arsip negara manapun. Pembunuh profesional inilah yang dikenal dengan kode alias Jakal, yang nantinya membuat perencanaan pembunuhan yang luar biasa detail dan sangat mematikan.

Berbekal pengalaman perang membuat penulis mampu membangun alur ceritanya dengan wajar, masuk akal, dan detail. Seperti misalnya dalam menguraikan detail kapan pembunuhan akan berlangsung, dimana pembunuhan itu berlangsung, senapan apa yang digunakan, pergi kemana saja, penyiapan dokumen palsu, sampai siapa saja orang-orang yang harus disingkirkan dalam operasi tersebut. Walaupun detail perencanaan sampai eksekusi ini sangat menarik, namun di satu sisi ada bagian yang membosankan, terutama saat di awal cerita dalam menceritakan latar belakang para tokoh dan ketika cerita masih dalam lingkup pemerintahan.

Tetapi, kebosanan itu akan terobati bila plot cerita sudah mencapai klimaks. Apalagi ketika sang sang Jakal sudah mendekati 'target'nya dan ketika sang Jakal bermain 'kucing-kucingan' dengan para polisi dan detektif di berbagai negara.
Bahkan menurut saya pribadi, buku ini ditutup dengan klimaks yang apik. Kesan menegangkan, antusias, dan menyenangkan pun tertinggal di hati. Buku yang wajib dikoleksi oleh para pecinta spionase.

Brocock Fox

Friday, April 13, 2012

Such a beauuuuuuuty...  <3



This is what I called "A beauty is a BLAST"

The Executioners Chapter 3

Sunday, April 8, 2012

Yah, mumpung bisa nge-update dan kayaknya ntar2 bakal susah nge-update deh...
Hohohoho...please enjoy!

The Executioners : Chapter 3

"Pieces" by RED

Saturday, April 7, 2012

I'm here again
A thousand miles away from you
A broken mess, just scattered pieces of who I am
I tried so hard
Thought I could do this on my own
I've lost so much along the way

Then I see your face
I know I'm finally yours
I find everything I thought I lost before
You call my name
I come to you in pieces
So you can make me whole

I've come undone
But you make sense of who I am
Like puzzle pieces in your hand,

Then I see your face
I know I'm finally yours
I find everything I thought I lost before
You call my name
I come to you in pieces
So you can make me whole!

I tried so hard! So hard!
I tried so hard!

Then I see your face
I know I'm finally yours
I find everything I thought I lost before
You call my name
I come to you in pieces
So you can make me whole
So you can make me whole 

Aww, such a beutifull song... 

Don't Judge Us by Our Cover!!

Tuesday, April 3, 2012

That was irritating me!
Saat orang lain tahu kesukaan saya dan beberapa teman saya akan anime/manga/Japan's stuff lainnya, ada yang mencibir dan menilai kami dengan beberapa hal, diantaranya kayak gini nih...

"Hari gini masih suka anime?"
"Yaelah kekanakan banget sih!"
"Woy, liat umur dong, alay!"
"Anime biasanya disukai ama bebenyit gitu deh.."
"Sampe kapan kamu nyorat-nyoretin buku dengan gambar2 kartun?"
"Kamu harusnya begini! Jangan anime mulu! Komik mulu!"
"Orang yang suka anime kadang suka autis2 gitu. Ngayal yang engga2 sendiri!"


HELLOOOOO!!!
Saya ga pernah sekalipun ngatur kegemaran orang lain!
Tapi kok situ ngatur2 saya.....
.......
.......
ITU MASALAH BUAT LO??!!!!

Ups! Maaf...saya kelepasan.
Sumpah, panas sendiri hati saya pas ngedenger orang bilang gitu.
Kalau otak saya bisa dibedah, kalian bakal liat berbagai hewan di kebun binatang dan berbagai jenis kotoran dan kuman lainnya siap membuncah lewat tuturan kata dan aktualisasi lainnya.

Memang semua berhak mengutarakan pendapatnya sendiri. Bahkan tentang hobi paling nyeleneh sekalipun.
Tapi kalo sampai merendahkan, ato bahkan nge-flame tanpa ada concrit yang nyata, sampe2 di-blacklist sebagai orang paling ga ada kerjaan di dunia.....
astaga..... saya ga mau ngomongin ini secara kasar deh..

Emang mereka manusia apa? Kok beraninya ngatain hak orang lain yang menurut saya ga ada sisi negatifnya untuk orang banyak??

Toh, mereka kan punya kegemaran...
Kalo ada orang yang gemar beli mobil pas krisis gini, ato ada orang doyan shopping2,
apa pernah saya ngata2in mereka??
Coba sebut kalo saya emang pernah ngatain deh...

Dan khususnya, pada orang yang ngatain kalo orang yang suka anime tuh gabisa bedain mana nyata dan mana imajinasi.

EUGH!!
Ehmm...maaf guys. Saya penggemar anime. Umur saya sekarang 23 tahun. Sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Negeri ternama. Dan saya sebentar lagi akan bekerja di salah satu perusahaan media terbesar di negeri ini.

Dengan status saya dan gelar saya tersebut, apakah saya masih dikatakan sebagai orang yang ga waras? Autis? Kekanakan?

Lagi2 saya harus teriak, HELLLOOOOOO!!!

Lihatlah saya, walopun suka dengan anime/manga, jelas saya masih bisa hidup dan meraih gelar pendidikan dan karier saya dengan gemilang, tahu!
Dan saya tegaskan sekali lagi...
Penggemar anime/manga itu adalah orang HEBAT

KARENA PENGGEMAR ANIME ADALAH ORANG YANG MAMPU MEMBEDAKAN ANTARA KENYATAAN DAN IMAJINASI PADA SAAT YANG SAMA LEBIH AKURAT DARI ORANG BIASA !!!

Orang lain ga ngeliat concrit yang ada...
Di Jepang, negara asal anime/manga, kemampuan berimajinasi itu dianggap serius! Bahkan dijadikan mata pencaharian yang difasilitasi dan komersialitas yang menguntungkan!
Teman saya aja, dia adalah pembuat animasi yang jenius, tapi ga dapet kerja terus selama di Indonesia.
Alhasil, dia bersuaka ke Singapura, dan dia dihargai ama negara tersebut.
Akhirnya seiring waktu, dia jadi satu2nya animator asal Indonesia yang sukses kerja di salah satu studio animasi terkenal di dunia. (Yah, sebutlah karyanya 'Shrek', 'Bug's Life', 'Monster Inc')

Di luaran, kami dihargai..
Tapi kenapa di negeri sendiri ga begitu dapet perhatian, dan malah dikecilkan??

Saya jadi berpikir,
mungkin inilah sebabnya kenapa Indonesia perkembangannya ga pernah merata, cuma di salah satu sektor aja (sebutlah ekonomi, politik)

Karena orang Indonesia itu PALING PAYAH dalam menghargai segala hal!!
KAMSEUPAY!!!


*Ups! Saya orang Indonesia. Tadi saya ngata2in orang. 
Mengata2i orang adalah kamseupay. 
Berarti saya adalah kamseupay*

Loh??