Naruto (c) Masashi KishimotoSasuke kesal. Hatinya penuh dendam dan amarah. Namun ia tak boleh termakan emosinya terlalu jauh, karena ia tahu, inilah saatnya ia bisa membalas Konoha, tanah kelahirannya.
Ia melesat diantara pepohonan lebat. Dialirkannya chakra ke kakinya agar ia bisa melompat antar dahan. Hujan turut menemani kegamangan hatinya.
Namun, di luar dugaannya, di tengah perjalanan ia bertemu dengan sesosok laki-laki berjubah hitam. Getaran yang berbeda langsung dirasakan Sasuke ketika lelaki itu melewatinya.
Getaran yang sama ketika ia bersama Uchiha Itachi, kakaknya.
Kenapa? Padahal kakaknya itu sudah meninggal, di tangannya.
Seketika, bayangan-bayangan kakaknya yang tersenyum, menepuk jidatnya, serta saat -saat terakhir hidupnya, serta senyumannya, langsung berputar di otak Sasuke seperti film tua yang diproyeksikan otaknya.
Sasuke menghentikan pelariannya. Ia malah berbalik mengejar lelaki yang diyakininya sebagai kakaknya itu.
"Tunggu!!" Teriak Sasuke. Namun usahanya sia-sia.
"Tunggu!!" Sasuke berteriak lagi, si kakak malah mempercepat larinya.
Sementara si kakak ingin sekali berbalik, namun apa daya. Ada hal penting yang harus dilakukannya. Menggubris Sasuke hanya membuatnya semakin melankolis dan ia yakin, sekali ia berbalik, ia takkan sanggup berpisah dari Sasuke.
"Kau Itachi, kan? Iya, kan?" Sasuke berteriak putus asa. Si kakak agak terkejut ketika namanya terucap dari bibir adik berpantat ayam itu.
Itachi melirik Sasuke sebentar. Lalu melihat ke depan lagi.
Kesal, Sasuke melancarkan Susano'o nya. Dengan sigap, Itachi menangkisnya.
"Aku terkejut kau sudah bisa menggunakan jurus itu," katanya, "Apaan sih!?? Berisik banget, bawel deh! Gue kebelet kencing niiiih!!
"Itachi!" teriak Sasuke, akhirnya menghentikan pengejarannya. Ia mengeluarkan kantong kresek item dari balik hakama-nya, "Ini!"
"Apaan??" Itachi mule frustasi.
"Ini rujak lo ketinggalan!! Tadi lo mesen rujak kan??"
Itachi : *Toeeeeeeeeeng...* *tsunami-drop*
0 comments:
Post a Comment