Dari sebuah aplikasi curhat anonim di tabletku, aku melihat ada seseorang yang curhat begini :
"Tarik nafas dan istighfar. Kamu menjauh dariku saat aku bertanya apa kamu mau serius atau ga."
Kok, bisa sama banget?
Dan si creator ini memutuskan untuk langsung melupakannya. Bahkan dari commenters lainnya pun mendukung. Ada yang bilang "pria ini ga gentle" lah, "postitive thingking" lah, "move on" lah. Memang itu semua benar, kok.
Namun kenapa saya masih merasa bersalah? Masih merasa "ini salah"?
Karena cintaku memang sangat dalam padamu.
Bukan bersalah karena memutuskan berpisah, namun merasa bersalah karena aku kurang mengupayakan kamu. Aku tahu hubungan ini masih bisa diperbaiki, tetapi aku malah dikuasai emosi sehingga tercetuslah keputusan itu.
Keputusan yang sangat aku sesali.
Memang aku juga tidak menampikkan kenyataan bahwa MUNGKIN kamu juga merasa lega setelah ini. MUNGKIN juga sayangmu tidak sedalam aku. Atau MUNGKIN juga kamu merasa kehilangan seperti aku.
Untungnya, aku menjadi menerima positif dari komentar-komentar orang sekitarku, misalnya:
"Beruntunglah kamu diberi keputusan secepat ini. Coba kalo kayak si A yang setelah pacaran 7 tahun malah putus. Kamu bisa apa?"
"Walaupun begitu, dia itu masih baik. Tahu tidak serius, dia langsung meninggalkanmu. Kalau dia jahat, mungkin kamu masih digantung sampai sekarang."
"Gapapalah putus! Muka tua! Udah jangan dilamunin! Adik lo cantik loh!"
"Masih banyak kegiatan lain yang lebih penting"
Aku senang sekali ada orang-orang yang masih melihat kebaikan dari orang lain yang (notabene-nya) telah menyakitiku. Dengan itu, aku jadi lebih mudah menerima kenyataan.
Dan juga nasihat dari Mario Teguh yang seperti ini:
"Cinta itu berpasang-pasangan. Belahan jiwa yang baik akan berpasangan dengan belahan jiwa yang baik juga. Bukan mengupayakan untuk mencintai pria ini, pria itu, tetapi mengupayakan untuk membaikkan diri agar dicintai oleh orang yang baik. Jadi jangan khawatir kalau Anda jatuh cinta, karena Tuhan memang sudah mengizinkan. Anda yang membaikannya.
Bagaimana apabila kita sudah berupaya baik tapi dia masih tidak mencintaiku? Berarti MUNGKIN Anda bukan belahan yang baik baginya. Jadi, nasihat utama untuk orang yang sedang mengejar cinta yang baik yang mengabaikannya adalah :
1. Berupaya agar dia tahu bahwa cinta kita ini baik, atau kalau masih belum juga.....
2. Berhenti berharap (Muka Pak Mario sedih, namun tegas). Katakan "Oh, it's his/her loss.
3. Move on.
Lalu jalani kehidupan dengan sebaik-baiknya kehidupan. "
Jadi, hey kamu....
Sorry, it's your loss for lossing me.
And thank you for let me fall in love with you.
Aku yakin aku bisa melalui ini, apalagi kamu. Dan satu lagi ada quote dari arab sana :
Aku mencintaimu Bantal, and I mean it.
Yakinlah pada hal ini.
Yakinlah pada Tuhan.
Semangat. :)
Aku Move On dengan 'Bismillah'
Friday, November 21, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 9:37 AM
Ya Allah
Terima kasih sudah segera merespon doaku, sehingga aku tak perlu galau berlarut-larut.
Terima kaish sudah menganugerahi aku dengan sahabat, teman-teman serta yang paling utama, orang tua, yang mau menemani aku dan bersedia mendengarkan keluh kesahku dan menawarkan pundaknya, nasihat2, pelukannya, serta telinganya untukku.
Hey, kalian... aku tak bisa membalas kalian satu-satu. Terlalu banyak yang telah kalian lakukan untukku. Biar Allah saja yang membalasnya, ya!
Dan untuk kamu...
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku, melengkapi aku dan mengisi segala kekuranganku.
Perjalanan kita memang ga mulus, kandas.
Tapi setidaknya tuntas sudah, kita tidak saling membohongi satu sama lain.
Apa yang kamu rasa, apa yang aku rasa.
Terima kasih atas segalanya, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. (Lagian kamu udah baca semua terima kasihku kan?)
Mungkin kita berdua lagi diuji.
Kalau memang datang waktunya kita bersama, mungkin kita akan bersama lagi. Kan siapa yang tau.
Yakinlah Allah memberikan yang terbaiks untuk kita berdua.
Semoga kita berdua dikuatkanNya.
Ayo kita move on bareng, ya...
Bismillah.
"Jaga diri kamu baik-baik, ya!
Aku pamit dulu......
Assalamualaikum."
*dan melangkahlah kamu dengan cepat, menjauh dariku. Tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.*
**Itulah kamu yang aku kenal :)
Terima kasih sudah segera merespon doaku, sehingga aku tak perlu galau berlarut-larut.
Terima kaish sudah menganugerahi aku dengan sahabat, teman-teman serta yang paling utama, orang tua, yang mau menemani aku dan bersedia mendengarkan keluh kesahku dan menawarkan pundaknya, nasihat2, pelukannya, serta telinganya untukku.
Hey, kalian... aku tak bisa membalas kalian satu-satu. Terlalu banyak yang telah kalian lakukan untukku. Biar Allah saja yang membalasnya, ya!
Dan untuk kamu...
Terimakasih sudah menjadi bagian dari hidupku, melengkapi aku dan mengisi segala kekuranganku.
Perjalanan kita memang ga mulus, kandas.
Tapi setidaknya tuntas sudah, kita tidak saling membohongi satu sama lain.
Apa yang kamu rasa, apa yang aku rasa.
Terima kasih atas segalanya, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. (Lagian kamu udah baca semua terima kasihku kan?)
Mungkin kita berdua lagi diuji.
Kalau memang datang waktunya kita bersama, mungkin kita akan bersama lagi. Kan siapa yang tau.
Yakinlah Allah memberikan yang terbaiks untuk kita berdua.
Semoga kita berdua dikuatkanNya.
Ayo kita move on bareng, ya...
Bismillah.
"Jaga diri kamu baik-baik, ya!
Aku pamit dulu......
Assalamualaikum."
*dan melangkahlah kamu dengan cepat, menjauh dariku. Tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.*
**Itulah kamu yang aku kenal :)
Psychological Test Result on Me
Thursday, November 6, 2014
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:36 AM
This is the result of my psychological that conducted at Pascasarjana UNISBA, Faculty of Psychology.
HASIL PSIKOTES NESSA
S juga
memiliki pengetahuan yang luas dan mampu dimanfaatkannya terutama secara
verbal. S kurang memiliki atensi pada hal-hal mudah, mampu melihat masalah
secara detail namun kurang mampu melihat permasalahan secara keseluruhan. S juga
memiliki potensi dan kapasitas yang besar yang belum digunakan secara optimal
karena kemampuan S dalam mempelajari hal monoton dan terus-menerus cenderung
agak rendah. S hati-hati dan penuh pertimbangan ketika mengerjakan tugas, namun
ketika tugasnya monoton, motivasinya berkurang. S memiliki kebutuhan yang cukup
besar untuk menunjukkan empati, memiliki kehangatan perasaan dan hubungan
sosial yang dewasa. S juga senang menjalin hubungan dan memiliki sifat
ekstravert.
• S adalah
orang yang menyukai hal baru.
• S juga
merupakan orang yang dependent pada perubahan. (harus berubah, tidak bisa hidup
monoton tanpa tantangan)
• S juga
termasuk orang yang ekspresif, unik dan anti-mainstream. Dapat dilihat dari S
yang berani mengekspresikan dirinya dan nyaman menjadi dirinya sendiri.
• Selain
itu, S juga memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan kebutuhan afeksi yang
tinggi, hal ini dapat dilihat dari keseharian S yang senang bersosialisasi
serta menjalin hubungan baik dengan teman sesama jenis maupun lawan jenisnya.
Pemeriksa,
T.R
My World Is Not My Real World
Dijieun ku Nessa Suzan at 10:31 AM
Where's my world?
This is definetely NOT my world.
No TV, no information, no media, no content, no creative thinking, no adventures, no friends...
Where's my world..
I miss that world... :'(
I'm stuck.
@ PT Gbs, Bubat 128 Bdg
This is definetely NOT my world.
No TV, no information, no media, no content, no creative thinking, no adventures, no friends...
Where's my world..
I miss that world... :'(
I'm stuck.
@ PT Gbs, Bubat 128 Bdg
Subscribe to:
Comments (Atom)



