Melihat fenomena yg dialami oleh para musuh saya,saya jd teringat akan pengalaman saya sendiri..Dahulu, saya pun pernah berbagi hati dgn orang yg usianya lebih tua dr saya.. Selalu di atas saya. Kecuali dengan dua lelaki saya yg terakhir itu.Bicara ttg berbagi hati dgn yg lebih tua, kadang ada enaknya dan ada engganya.Enaknya sih ya selain bangga, kita mendapatkan seorang pemimpin krn merasa ia sudah spantasnya bersikap lbh dewasa dr kita. Dewasa, karena mereka tidak akan bermain-main lagi dan mulai serius memikirkan masa depan mereka sendiri.Ga enaknya, kita dipaksa untuk maklum dengan kesibukan mereka yang ga ada matinya itu. Laki2 dituntut untuk menjadi pemimpin, makanya mereka banyak kegiatan. Apalagi yg lagi mendekati skripsi. Kesabaran dan kedewasaan kita sangat diuji di sini. Di saat usia kita sedang maceuh2nya pengen main bersama dan selalu ada waktu untuk bersama, kita malah dituntut untuk berpikir dewasa. Padahal belum saatnya kita seperti itu.Tapi itu semua butuh pengorbanan waktu.Pertanyaannya sekarang adalah:"Mau sampai kapan?"Kita sangat takut pengorbanan waktu kita ternyata disia2kan oleh lelaki kita. Dalam waktu itu, kita harus setia menunggu, tetpai apakah ia juga menunggu seperti kita?
Hal itulah yang sering membuat kita jadi uring2an, protes2 sama cowo kita di kala ombak emosi kita sedang tinggi.
Tapi ketahuilah, kalau kami cuma kangen dengan kalian, wahai lelaki dewasa!
Kami hanya tidak bisa mengekspresikan prasaan itu secara langsung.
Kami tidak bisa berkata: "Sayang, aku kangen! Pokonya kamu harus sama aku terus!"
Karena kami mengerti kalian, lelaki dewasa...
Kami tidak mau mengganggu usaha kalian untuk membahagiakan kami kelak..
Kami tidak mau menjadi penghalang kalian, hanya karena kami ingin bertemu kalian.
Padahal, kami sangat ingin bertemu.
Kami ingin waktu kalian lebih banyak buat kami.
Untuk itu, kami harap kalian sudah mengerti maksud kami, lewat omelan2 kami, lewat tangisan kami, kalau kami kangen sekali sama kalian..
Kalian tau?
Menjadi wanita dewasa yang bisa ngimbangi kalian itu tidak gampang.
Di usia kami yang labil ini, kami selalu menuntut kalian untuk selalu bersama kami.
Kami, wanita muda yang baik, mau berusaha untuk kalian.
Supaya kelak kalian bangga pada kami.
Kami harap kalian juga memaklumi kami.
Dibalik omelan2 kami yang merisihkan itu, kami sayang banget sama kailan!
Hanya persoalan waktu...
Kami selalu berdoa untuk kalian...
Untuk kita...
Waktu ya?
Hmm...balik lagi ke persoalan saya tadi.
Selama saya menjalin hati dengan yang lebih tua, saya belum pernah bertemu dengan yang benar2 pas.
Mungkin saya belum cukup dewasa, hingga saat ini pun masih seperti itu.
Kesabaran, pengertian, dan komunikasi merupakan kunci utama.
Tetapi saya selalu gagal di salah satu faktornya.
Sayang sekali...
Di saat saya sudah merasa pas dengan seseorang, yang seumuran malah...
Eh, kami tak berhasil melewatinya.
Saya terlalu lancang mugkin, karena yang saya lawan adalah Tuhan.
Sudahlah, mungkin belum jodoh saya.
Jodoh tidak akan kemana.
Saya selalu percaya akan hal itu, Tuhan selalu menyiapkan yang lebih baik.
Yah...walaupun saya tidak benar2 ngikutin cara2 agama tertentu, tetapi saya selalu percaya kalau Tuhan itu ada.
Tuhan, saya ingin serius kali ini.
Lancarkanlah jalan saya, di saat yang tepat...